Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Jajaran dalam RDP DPR Komisi 7
Energi

Akuisisi Blok Masela Temui Titik Terang, Menteri ESDM Targetkan Akhir Juni Rampung

  • Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mentargetkan, proses alihkelola kepada calon pengganti Shell Overseas Limited di proyek LNG di blok Masela selesai pada akhir Juni 2023.
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan, proses alihkelola blok Masela dari tangan Shell Overseas Limited di proyek LNG akan selesai pada akhir Juni 2023.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, hak partisipasi yang ditinggalkan akan diekekusi oleh PT Pertamina (Persero). Namun Arifin masih enggan menyebut nilai pelepasan yang disepakati.

"Mengenai Masela, Alhamdulillah sudah ada titik temu, sudah ada jalan keluar, Shell mau melepas sahamnya ke Pertamina dan ini dieksekusi akhir bulan ini," jelas Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Selasa 13 Juni 2023.

Selanjutnya, konsorsium ini akan terbentuk antara Inpex dengan Pertamina dan kemungkinan juga dengan Petronas perusahaan migas asal Malaysia.

Diakui Arifin, pihaknya sudah sempat melobi Shell untuk tetap menggarap Blok Masela. Namun, Shell masih pada pendiriannya untuk meninggalkan ladang gas tersebut. Adapun, wilayah kerja Masela berlokasi di Laut Arafura sekitar 650 Km dari Kepulauan Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar. Kontrak ditandatangani pada 16 November 1998 dan berakhir pada November 2028 (30 tahun). 

Blok Masela sudah mendapatkan kompensasi waktu 7 tahun dan perpanjangan kontrak selama 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055. Pemegang interest saat ini, Inpex Masela Ltd sebesar 65% atau sebagai operator, dan Shell Upstream Overseas Services Ltd sebesar 35%. 

Telah disepakati kilang LNG akan dibangun di darat atau Pulau Yamdena dengan kapasitas produksi gas sebesar 9,5 million ton per annum (MTPA) atau 1.600 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan 150 MMSCFD (gas pipa), serta kondensat 35.000 barrels of condensate per day (BCPD).

Arifin mengatakan, Proyek Masela merupakan salah satu proyek besar yang akan menghasilkan kumulatif produksi dari 2027-2055 Gas 16,38 triliun standard cubic feet/TSCF (gross) atau 12,95 TSCF (sales), dan kondensat 255,28 million stock tank barrels (MMSTB).