Deloitte
Fintech

Akuisisi PwC di Sri Lanka dan Maladewa, Deloitte Perkuat Posisi di Asia Selatan

  • Deloitte akuasisi beberapa perusahaan jaringan saingan mereka, PricewaterhouseCoopers (PwC), yang beroperasi di Maladewa dan Sri Lanka. Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat kehadiran Deloitte di kawasan Asia Selatan dan mengukuhkan posisi mereka sebagai “Big 4”.
Fintech
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Deloitte, salah satu konsultan akuntansi terkemuka di dunia, telah mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi beberapa perusahaan jaringan saingan mereka, PricewaterhouseCoopers (PwC), yang beroperasi di Maladewa dan Sri Lanka. Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat kehadiran Deloitte di kawasan Asia Selatan dan mengukuhkan posisi mereka sebagai “Big 4”.

Dilansir dari Reuters, Selasa, 10 Oktober 2023, Menurut sumber internal perusahaan, perusahaan PwC di Sri Lanka dan Maladewa akan resmi bergabung dengan Deloitte mulai tanggal 28 Oktober mendatang. Kesepakatan ini dianggap sebagai salah satu kesepakatan penggabungan perusahaan terbesar di kawasan ini dan akan memberikan Deloitte posisi yang lebih kuat secara strategis. 

Setelah penggabungan, Deloitte akan memiliki 28 mitra dan penambahan sekitar 800 tim profesional yang berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi kepada klien mereka.

PwC Sri Lanka dan Maladewa juga telah mengonfirmasi kesepakatan ini dalam memo terpisah yang mereka kirimkan kepada beberapa klien. Mereka menegaskan komitmennya untuk melakukan transisi bisnis yang mulus dan mengutamakan kepentingan klien saat perusahaan tengah mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari keluarga Deloitte.

Deloitte dan PwC adalah dua dari empat raksasa akuntansi global yang sering dikenal sebagai "Big 4". Mereka menawarkan berbagai layanan, termasuk audit, perpajakan, dan konsultasi risiko. Dengan akuisisi ini, Deloitte akan menjadi perusahaan jasa profesional terbesar kedua di Sri Lanka, setelah KPMG.

Pendapatan total Deloitte secara global mencapai US$64,9 miliar atau sekitar Rp973,5 triliun pada perhitungan keuangan yang di jadwalkan berakhir pada tanggal 31 Mei tahun ini. Langkah ini menunjukkan komitmen Deloitte dalam memperluas cakupan layanannya dan memperkuat posisinya di Tengah persaingan, sambil tetap memberikan nilai tambah kepada klien-kliennya di seluruh dunia.