<p>Sumber: Istimewa</p>
Fintech

Akuisisi Saham dari Tokopedia dan Lippo, Grab Kini Genggam 90 Persen Saham OVO

  • Perusaahan ride-hailing yang berbasis di Singapura, Grab Holdings Inc. mengakuisisi kepemilikan saham PT Bumi Cakrawala Perkasa, induk usaha OVO dari Tokopedia dan Grup Lippo.
Fintech
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusaahan ride-hailing yang berbasis di Singapura, Grab Holdings Inc. mengakuisisi kepemilikan saham PT Bumi Cakrawala Perkasa, induk usaha OVO dari Tokopedia dan Grup Lippo. 

Mengutip laporan Bloomberg, Senin, 4 Oktober 2021, Grab meningkatkan kepemilikan sahamnya di OVO menjadi 90% setelah mengakuisisi kepemilikan Tokopedia dan Lippo.

Transaksi ini sejalan dengan rencana penawaran umum perdana yang akan dilakukan Grab melalui aksi merger dengan Altimeter Growth Corp. pada akhir tahun ini. Sebelumnya, Grab mengempit sekitar 39% kepemilikan saham perusahaan dompet digital itu.

“Grab telah berkembang melampaui layanan transportasi online ke layanan keuangan dengan berinvestasi di OVO,” tulis laporan tersebut.

Nasib OVO memang sempat dipertanyakan setelah adanya aksi merger antara Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo. Di mana, Gojek sendiri merupakan pesaing utama Grab pada industri ride-hailing di kawasan Asia Tenggara.

OVO dan GoPay, layanan keuangan milik Gojek sempat bersaing ketat di Tanah Air. Dengan adanya transaksi tersebut, Grab akan fokus meningkatkan layanan keuangannya melalui OVO.

Menurut laporan Mobile Payments Report 2021 yang dirilis Boku Inc, OVO adalah dompet digital terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 38%. Namun, sebagian besar transaksi itu berasal dari Tokopedia.

Rumor OVO

Sebelumnya diketahui, entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia (GoTo) dikabarkan akan melepas kepemilikan saham di perusahaan dompet digital, PT Visionet International (OVO). Rumor ini kembali mengemuka jelang rencana GoTo melakukan aksi penawaran umum saham perdana (intial public offering/ IPO).

Menurut sumber TrenAsia.com yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, pelepasan saham OVO oleh GoTo disebabkan oleh aturan Bank Indonesia (BI) yang melarang perusahaan menjadi pemegang saham pengendali di lebih dari satu fintech pembayaran.

Sebagaimana diketahui, ekosistem GoTo telah memiliki Gopay sebagai salah satu anak usaha. Sedangkan, DealSreetAsia dan M2Insights melaporkan Tokopedia menggenggam saham OVO lebih dari 35%.

Tokopedia dilaporkan memiliki 36,1% saham induk OVO, yakni Bumi Cakrawala Perkasa. Bahkan, pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya diketahui memegang 5% saham induk OVO melalui PT Wahana Inovasi Lestari yang kemudian diakuisisi oleh Grab pada Februari 2020.