Jalan Tol MBZ
Korporasi

Akuisisi Saham JTT, Salim Group Bakal Jadi Penguasa Baru Tol MBZ

  • Keputusan Salim Group melalui Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) mengambil alih 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memberikan keuntungan ganda bagi konglomerasi bisnis di Indonesia itu.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Keputusan Salim Group melalui Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) mengambil alih 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memberikan keuntungan ganda bagi konglomerasi bisnis di Indonesia itu.

Pasalnya, dengan akuisisi saham PT JTT, maka Salim bakal menjadi pemegang saham mayoritas di PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JCC), pengelola jalan layang Jakarta Cikampek Elevated atau dikenal dengan tol MBZ. Kok bisa? 

Jadi, sesuai laporan keuangan JSMR tahun 2023, BUMN ini ternyata telah mengalihkan 40% atau setara 2.265.778 lembar saham di PT JCC kepada PT JTT. Pengalihan saham ini tercatat dalam akta No. 1 tanggal 1 Juli 2022 dari Notaris Mudita Chitta Odang, S.H., M.Kn.

Nah, setelah pengalihan 40% saham PT JCC kepada JTT tersebut, pada 10 Oktober 2022, Jasa Marga juga melakukan divestasi 40% kepemilikan sahamnya di JJC kepada PT Marga Utama Nusantara (MUN), anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) senilai Rp 4,3 triliun. Saat ini, 95% saham META dikuasai oleh Metro Pacific Tollways Corp (MPTC).

Walaupun akuisisi saham PT JJT juga melibatkan Government of Singapore Investment Corporation (GIC Singapura), namun kepemilikan Salim dalam akuisisi ini diperkirakan lebih dominan. Sehingga dengan akuisisi 35% saham PT JJT, secara tidak langsung Salim Group akan menjadi pemegang saham mayoritas di PT JCC.

Pemegang saham PT JCC saat ini adalah PT JTT dan PT PT Marga Utama Nusantara (MUN) masing-masing 40% saham dan PT Sanggi Mugiron Perkasa sebesar 20% saham.

Proyek tol MBZ yang telah beroperasi sejak tahun 2019 hingga tahun lalu masih mencatatkan kerugian. Laporan keuangan JSMR mencatat, pada tahun 2023 PT JCC mencatat pendapatan Rp 893,42 miliar dengan kerugian sebesar Rp 407,84 miliar. 

Jumlah kerugian PT JCC itu membengkak dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 392,95 miliar. Sementara saat itu pendapatannya tercatat sebesar Rp 869,23 miliar.

MPTC merupakan perusahaan infrastruktur asal Filipina. Perusahaan ini adalah anak usaha dari Metro Pacific Investments yang bergerak di sektor Infrastruktur, dengan bisnis jalan tol sebagai bisnis utama dari perusahaan ini. 

Metro Pacific Investments dimiliki oleh First Pacific sebuah perusahaan manajemen investasi yang berpusat di Hong Kong. Perusahaan ini didirikan oleh ayah Anthony Salim, Sudono Salim. First Pacific sendiri di Indonesia bertindak sebagai holding company bagi INDF dan IndoAgri.

Anthony Salim sendiri telah membeli 6,6 miliar saham META melalui MPTC dari PT Matahari Kapital Indonesia pada Oktober 2017 dengan nilai transaksi Rp1,78 triliun. Pada tahun ini, PT PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) selaku pemegang saham pengendali telah melakukan penawaran tender (tender offer) terhadap saham META.

Namun sampai dengan tahap terakhir proses penawaran tender itu, masih ada 6.109 pemegang saham META yang belum berpartisipasi. Jumlah tersebut setara dengan 1,75% dari total saham termasuk saham treasuri atau 1,79% dari total saham yang tidak termasuk saham treasuri. Itu sebabnya, MPTIS akan kembali melakukan penawaran tender sukarela.

Corporate Secretary META, Dahlia Evawani, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan bahwa pihaknya dan GIC Singapura melakukan pembelian sebesar 6.2 miliar saham milik JSMR dan 205 juta saham milik Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Margasejathera (KKJM).