IMG_6621.jpeg
Korporasi

Akuisisi SECP Rampung, TPIA Proyeksikan Lonjakan Pendapatan 5 Kali Lipat

  • PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memperkuat daya saing dengan integrasi kilang Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP). Sinergi pemegang saham strategis seperti Barito Pacific, Thai Oil, dan Siam Cement mendorong pertumbuhan pendapatan hingga lima kali lipat pada 2025-2026.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu, tengah mempersiapkan integrasi keunggulan bisnis para pemegang sahamnya setelah akuisisi kilang minyak Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) rampung pada awal tahun depan. Proses ini diharapkan memberikan nilai tambah strategis, salah satunya melalui kontribusi dari PT Barito Pacific Tbk.

Direktur Chandra Asri, Edi Riva’i, mengungkapkan bahwa sinergi dengan para pemegang saham utama akan memperkuat daya saing dan efisiensi bisnis kilang serta petrokimia SECP. “Kredit karbon dari Barito Pacific, misalnya, dapat membantu kami mengurangi emisi yang tinggi dari industri minyak dan petrokimia, sesuatu yang menjadi tantangan besar bagi banyak pelaku industri lain yang tidak memiliki sumber daya serupa,” jelas Edi dalam keterangannya pada Senin, 18 November 2024.

Selain aspek lingkungan, kilang minyak dan petrokimia di Singapura akan mendapatkan pasokan tambahan minyak mentah dan naphtha dari pemegang saham strategis lainnya. Thai Oil Public Company Limited dan The Siam Cement Public Company Limited, yang masing-masing memegang saham di TPIA melalui afiliasinya, akan menjadi penyumbang utama dalam rantai pasok kilang baru tersebut.

Thai Oil Public Company Limited, dengan kepemilikan 15% di TPIA melalui PT Top Investment Indonesia, serta The Siam Cement Public Company Limited yang menguasai 30,57% melalui SCG Chemicals Public Company Limited, menambah dimensi internasional yang kuat bagi TPIA. Di sisi lain, Prajogo Pangestu, melalui PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), memegang 34,63% saham, selain memiliki saham individu sebesar 5,06%.

Mengomentari sinergi strategis ini, Edi menyoroti potensi kontribusi Thai Oil dalam menyediakan minyak mentah bagi kilang Bukom. Proyek ini diperkirakan selesai awal 2025, dengan transaksi akuisisi SECP di Pulau Bukom dan Pulau Jurong yang masih menunggu proses hukum dari otoritas Singapura.

Manajemen TPIA memproyeksikan lonjakan pendapatan hingga lima kali lipat pada 2025-2026 sebagai dampak dari akuisisi SECP. Kapasitas output kilang juga diperkirakan melonjak dua kali lipat, dari 4,23 juta ton menjadi 8,5 juta ton per tahun setelah integrasi. Kenaikan output akan mencakup produk seperti bitumen, gasoil, gasoline, dan bahan bakar lainnya, memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan bisnis.

Meskipun mencatatkan kerugian sebesar US$59,9 juta hingga 30 September 2024, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, manajemen optimistis bahwa strategi integrasi ini akan mengubah lanskap bisnis perusahaan secara drastis, mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.