Akuisisi Serat Fiber Optik Milik Power Telecom, Mitratel (MTEL) Rogoh Kocek Rp85 Miliar
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau biasa disebut Mitratel baru saja menyelesaikan akuisisi fiber optik milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 kilometer (km) dengan 1.144,7 km billable length.
Korporasi
JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau biasa disebut Mitratel baru saja menyelesaikan akuisisi fiber optik milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 kilometer (km) dengan 1.144,7 km billable length.
Nilai akuisisi jaringan fiber optik yang digunakan sebagai obyek Transaksi di Pulau Jawa ini memakan biaya Rp85 miliar yang bersumber dari dana internal perseroan. Sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk aksi korporasi tersebut berhasil melengkapi portofolio Mitratel di bisnis tower dengan billable ratio sebesar 1,18 kali.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan akuisisi fiber optik milik Power Telecom mencerminkan tekad perseroan dalam memperluas pangsa pasar. Di sisi lain, secara bersamaan mengokohkan posisinya sebagai mitra strategis bagi operator telekomunikasi di Tanah Air.
- PLN Gandeng Empat Startup untuk Penguatan Bisnis
- Laba Jasa Marga Semester I 2023 Tumbuh 56 Persen
- Laba BTN Syariah Meroket 70 Persen Lebih
“Konsistensi kami dalam mengonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya, akan membawa Mitratel sebagai digital infraco terbesar di Asia Pasifik,” kata Teddy sapaan akrabnya dalam keterangan resmi, pada Selasa, 28 November 2023.
Asal tahu saja, perseroan menganggarkan belanja modal Rp7 triliun pada tahun ini dan sepanjang kuartal III-2023 telah terserap 58%. Selain itu, Mitratel masih memiliki likuiditas yang sangat mencukupi untuk membiayai ekspansi menara dan fiber optik hingga akhir tahun ini.
Merujuk laporan keuangan kuartal III-2023, emiten berkode saham MTEL itu telah mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara.
Apabila dirincikan, kata Teddy, jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi year-on-year (YoY). Bahkan, Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 km menjadi 29.042 km.
Teddy menambahkan, pihaknya meyakini lanskap bisnis industri telekomunikasi di Indonesia ke depannya akan ditandai dengan banyak dilepaskannya aset menara dan fiber optik milik industri MNO.
“Mereka melakukan itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi MTEL untuk menjadi mitra strategis dan tumbuh bersama mereka,” jelas Teddy.
Selain itu, kata Teddy, perseroan akan terus menambah aset, baik berupa menara maupun fiber optik secara organik maupun anorganik, termasuk adanya potensi pelepasan aset dari operator telekomunikasi.
Sebegai informasi, sebelum menambah panjang fiber optik, pada akhir September 2023, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di Pulau Sumatera.