Korporasi

Akuisisi SUPR, Sarana Menara (TOWR) Milik Grup Djarum jadi Jawara Emiten Tower RI

  • Jika transaksi ini sukses, maka TOWR semakin kokoh menjadi jawara emiten menara dengan unit terbanyak.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten menara milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) akan segera mengakuisisi 90% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Sekretaris Perusahaan TOWR, Irfan Ghazali mengungkapkan tujuan pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha Protelindo serta perluasan jaringan usaha agar dapat memperkuat posisi Protelindo sebagai pemilik dan operator menara independen.

“Protelindo memperkirakan sekurang-kurangnya 90% saham yang akan diperoleh dalam transaksi pengambilalihan ini,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 27 September 2021.

Seperti pengumuman yang disampaikan sebelumnya, Irfan kembali menegaskan bahwa proses pengambilalihan akan dapat diselesaikan selambat-lambatnya 20 hari kerja setelah tanggal perjanjian jual beli, yaitu pada 4 September 2021.

Setelah pengambilaihan selesai, perseroan berharap dapat melakuka nintegrasi atas portofolio milik SUPR ke dalam Protelindo dengan cara yang efektif. Sehingga diharapkan dapat mengurangi gangguan operasional serta meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

Jika transaksi ini sukses, maka TOWR semakin kokoh menjadi jawara emiten menara dengan unit terbanyak. Hingga akhir paruh pertama 2021, perseroan memiliki sekitar 21.575 menara. Jumlah tersebut belum ditambah dengan kepemilikan menara SUPR sebanyak 6.422 unit.

Aksi korporasi tersebut bakal makin menjauhkan posisi rival terdekatnya, yakni PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) yang berada di bawah naungan Grup Saratoga. Di mana pada akhir Juni 2021, jumlah menara yang dimiliki sebanyak 16.265 unit.

Yang patut diwaspadai justru entitas usaha milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Meskipun bukan -setidaknya belum- menjadi perusahaan terbuka, Mitratel diperkirakan memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi.

Belum lagi rencana anak usaha Grup Telkom itu yang tengah mengambil ancang-ancang untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika wacana itu terealisasi, maka posisi TOWR menjadi emiten dengan jumlah menara terbanyak akan tergeser.