Daftar 10 Daerah dengan Pinjol Tertinggi
Fintech

Akulaku hingga Kredivo jadi Pinjol Terlaris, Total Pinjaman Capai Rp60,42 T

  • Akulaku diketahui memimpin pasar dengan 46% pangsa pasar pinjol di Indonesia

Fintech

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan peningkatan signifikan jumlah utang masyarakat Indonesia melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P) atau pinjaman online (pinjol). 

Per Januari 2024, total utang di pinjol mencapai Rp60,42 triliun, jumlah tersebut menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 18,40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Angka ini juga meningkat dari total pinjaman yang tercatat pada bulan Desember 2023 yang mencapai Rp59,64 triliun.

Survei terbaru yang dilakukan oleh Populix pada bulan september 2023 sebulan setelahnya, dengan judul "Unveiling Indonesia's Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption" mengungkapkan preferensi konsumen Indonesia terhadap berbagai platform pinjol. 

Dalam laporan tersebut Akulaku diketahui memimpin pasar dengan  46% responden mengaku menggunakan layanannya.

Kemudian diikuti oleh Kredivo di posisi kedua dengan menguasai 43% pengguna.

EasyCash dan AdaKami berbagi posisi ketiga dan keempat, masing-masing dengan 18% pangsa pasar. 

Sementara itu, Spinjam, layanan pinjaman yang disediakan oleh Shopee, menduduki posisi kelima dengan 13% pengguna.

Selain itu 12% dari responden menggunakan aplikasi Findaya untuk pinjaman online, kemudian diikuti oleh Indodana dengan nilai mencapai 11%, Mekar dengan nilai mencapai 4%, Investree dengan nilai 3%, serta Danacita serta Amartha masing-masing sebesar 2%. 

Berdasarkan data tersebut, bila kita gunakan estimasi utang pinjaman online per Januari 2024 sebesar Rp60,42 triliun maka estimasi distribusi utang pinjol per aplikasi adalah sebagai berikut:

1. Akulaku: Rp 27,78 triliun
2. Kredivo: Rp 25,98 triliun
3. EasyCash: Rp 10,88 triliun
4. AdaKami: Rp 10,88 triliun
5. Spinjam (Shopee): Rp 7,86 triliun
6. Findaya: Rp 7,25 triliun
7. Indodana: Rp 6,65 triliun
8. Mekar: Rp 2,42 triliun
9. Investree: Rp 1,81 triliun
10. Danacita: Rp 1,21 triliun
11. Amartha: Rp 1,21 triliun

Peningkatan utang pinjol ini mencerminkan pertumbuhan pesat dalam adopsi layanan keuangan digital di Indonesia. 

Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi risiko keuangan bagi konsumen dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Para ahli keuangan mengingatkan pentingnya literasi keuangan dan kehati-hatian dalam menggunakan layanan pinjol.