Alam Sutera Realty Optimistis Target Marketing Sales Rp3,2 Triliun Tercapai
- Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) membidik target pendapatan (marketing sales) hingga akhir 2021 sebesar Rp3,2 triliun.
Industri
JAKARTA – Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) membidik target pendapatan (marketing sales) hingga akhir 2021 sebesar Rp3,2 triliun.
Direktur ASRI Lilia Sukotjo optimistis target marketing sales tersebut bisa dicapai melalui berbagai proyek yang tengah berjalan, serta yang akan diluncurkan pada tahun ini.
“Proyek Winona tahap 2 sedang dijalankan, pasarnya cukup membaik dan kami optimistis dapat bertumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi,” ungkapnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 30 September 2021.
Menurutnya, kontribusi terbesar penjualan saat ini masih didominasi dari proyek properti Alam Sutera Serpong dan Suvarna Sutera. Keduanya termasuk dalam lima proyek yang belum lama ini diluncurkan per akhir Agustus 2021. Adapun proyek lainnya adalah Cluster Bayu Premier, Fedora Park dan Ruko Fedora di kawasan Suvarna Sutera.
- Akses Pembiayaan Terus Diperkuat, 30 Juta UMKM Ditargetkan Onboarding ke Digital
- Alam Sutera Realty Bukukan Marketing Sales Rp2 Triliun, Didominasi Proyek Apartemen
- Induk Perusahaan Kredivo, FinAccel Raih Suntikan Dana Rp1,78 Triliun Jelang IPO di AS
Lilia bilang, pada saat pandemi rumah menjadi sangat istimewa baik landed maupun high rise. Pasalnya, semua orang melakukan berbagai aktivitas mulai dari belajar, bekerja, hingga berbelanja dilakukan dari rumah. Dalam hal ini, kata dia, kualitas dan keamanan lingkungan menjadi penting.
“Kami harapkan melalui proyek baru ASRI ini, target 2021 bisa tercapai,” tambahnya.
Sebagai informasi, per semester I-2021, ASRI membukukan penjualan, pendapatan jasa dan usaha lainnya sebesar Rp 1,1 triliun.
Jumlah ini meningkat 21% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 919,5 miliar. Adapun komposisi penjualan pada periode ini terdiri atas real estate sebesar Rp922,9 miliar atau 83% dari penjualan.
Kemudian jasa hospitality, prasarana, pariwisata dan usaha lainnya sebesar Rp 186,1 miliar atau 17% dari penjualan.