<p>Air India Express/ Sumber airlive.net</p>
Dunia

Alami Masalah Mesin, Pesawat Air India Tujuan San Fransisco Mendarat Darurat di Rusia

  • Sebuah pesawat Air India yang terbang dari New Delhi, India ke San Francisco, Amerika Serikat(AS) mendarat darurat di Rusia.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

WASHINGTON -  Sebuah pesawat Air India yang terbang dari New Delhi, India ke San Francisco, Amerika Serikat(AS) mendarat darurat di Rusia.

Pesawat jenis Boeing 777 tersebut terpaksa didaratkan di sebuah bandara yang terletak jauh di wilayah Timur Rusia, Magadan setelah mengalami masalah teknis dengan salah satu mesinnya.

Penerbangan tersebut mengangkut kisaran 216 penumpang dan 16 awak pesawat. Sesaat setelah pendaratan, penumpang dan kru pesawat ditawari untuk ditampung di hotel setempat untuk sementara waktu.

Saat ini, Otoritas Penerbangan Rusia mengatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa kondisi teknis pesawat setelah mendarat di bandara Magadan.

"Saat ini, masalah tinggal dan akomodasi penumpang sedang diselesaikan oleh otoritas perbatasan, bea cukai, dan daerah," kata Rosaviatsia sebagaimana dikutip dari Reuters Rabu, 7 Juni 2023.

Atas pendaratan darurat yang terjadi, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel Selasa mengatakan adanya kemungkinan orang Amerika di dalam penerbangan tersebut.

"Kami mengetahui penerbangan tujuan AS yang harus melakukan pendaratan darurat di Rusia . Tentunya kami terus memantau situasi itu dengan cermat," kata Patel.

Sebagai catatan, pendaratan darurat Air India di Rusia terjadi di tengah perdebatan global tentang penggunaan wilayah udara Rusia oleh sejumlah operator penerbangan.

CEO United Airlines milik AS bahkan memperingatkan tentang bahaya pendaratan pesawat di Rusia yang mengangkut warga Amerika di dalamnya.

Timbulkan Banyak Pertanyaan

Pendaratan darurat Air India di Rusia yang menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah seberapa cepat Boeing 777 yang merupakan pesawat buatan AS dapat diperbaiki di tengah sanksi Uni Eropa dan AS atas ekspor barang penerbangan ke Rusia.

Berkaca pada masalah yang serupa sebelumnya, pada 2018, Boeing 737 Air Norwegia pernah melakukan pendaratan darurat di Iran. Pendaratan dilakukan setelah pesawat mengalami masalah mesin beberapa minggu setelah Washington memberlakukan kembali sanksi. Akibatnya, pesawat tersebut terdampar selama lebih dari dua bulan.

Meski begitu, 186 penumpang dan enam awak dapat terbang keluar dari Shiraz keesokan harinya. Sayangnya, kepulangan penumpang dan awak pesawat tak jadi jaminan awal bagi maskapai bahwa pesawat juga akan segera dipulangkan.

Saat insiden kala itu, salah satu anak usaha mesin GE harus menunggu berminggu-minggu untuk mendapatkan lisensi ekspor Departemen Keuangan AS.

Departemen Perdagangan AS tidak segera membalas permintaan komentar. Patel sendiri menolak mengatakan apakah Amerika Serikat akan menyetujui ekspor suku cadang perbaikan jika diperlukan.

Di sisi lain, pembuat mesin pesawat GE Aerospace mengatakan telah mengetahui pengalihan tersebut dan bekerja sama dengan Air India untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Air India Buka Suara

Terkait insiden pendaratan darurat Air India  tujuan San Fransisco di Rusia, CEO Air India Campbell Wilson buka suara. Ia mengatakan bahwa penerbangan yang melewati wilayah udara Rusia mencatat adanya eran penting yang dimainkan industri dalam menghubungkan ekonomi, orang, dan budaya.

"Air India beroperasi sesuai dengan apa yang diberikan kepada kami oleh bangsa India dan tidak semua negara setuju," katanya pada pertemuan tahunan International Air Transport Association (IATA).

Sebagai catatan, Rusia telah melarang maskapai penerbangan AS dan maskapai asing lainnya menggunakan wilayah udaranya. Ini dilakukan sebagai pembalasan atas keputusan AS yang melarang penerbangan Rusia di atas Amerika Serikat pada Maret 2022.

Namun, peraturan tersebut tak berlaku untuk Air India dan beberapa maskapai yang berbasis di Teluk, China, dan Afrika terus terbang di atas Rusia. Perlu diketahui, terbang di atas wilayah udara Rusia membuat waktu terbang lebih pendek.

Pada Februari, senator AS mendesak pemerintahan Biden untuk menghentikan maskapai China dan maskapai non-Amerika lainnya terbang di atas Rusia dengan rute AS.

Reuters melaporkan pekan lalu bahwa maskapai penerbangan China menghindari penggunaan wilayah udara Rusia dalam empat penerbangan yang baru disetujui ke dan dari Amerika Serikat.

Di sisi lain, Air India sendiri tampaknya terus terbang di atas Rusia setelah insiden itu, dengan empat penerbangan di atas negara itu.

Kirim Pesawat Evakuasi

Setelah pendaratan darurat dilakukan, Air India mengirim pesawat cadangan pada Rabu ini, untuk mengevakuasi penumpang yang terdampar. Pesawat tersebut kabarnya lepas landas pada pukul 7.30 waktu Greenwich.

Selain evakuasi, pesawat juga dikabarkan membawa sejumlah ransum seperti makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk penumpang dan awak pesawat yang terdampar.

Menurut Otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsiapesawat cadangan Air India dijadwalkan mendarat pada pukul 03.00 waktu greenwich.

Atas insiden pendarata darurat, seorang penumpang bernama Gagan mengatakan bahwa ada banyak warga AS yang ikut terdampar di Rusia. Ketegangan hubungan antara kedua negara membuat para penumpang asal AS menjadi gelisah.

"Ada banyak orang yang gelisah di sini," ujar Gagan.