Alan Turing
Sains

Alan Turing: Pionir dalam Sejarah Kecerdasan Buatan Pertama di Dunia

  • Selama Perang Dunia II, Turing memainkan peran penting sebagai kriptanalisis di Bletchley Park, membantu sekutu memecahkan kode Enigma Nazi.

Sains

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Alan Turing, seorang ilmuwan asal Inggris, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perkembangan kecerdasan buatan (AI). Melalui karya-karyanya yang revolusioner, Alan membuka jalan bagi teknologi komputasi modern dan gagasan tentang mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia.

Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Selasa, 24 September 2024, berikut sejarah awal perkembangan AI,

Universal Turing Machine

Pada tahun 1935, Turing memperkenalkan ide tentang "Universal Turing machine," sebuah konsep mesin komputasi abstrak yang kelak menjadi fondasi bagi komputer modern. Mesin ini dirancang untuk dapat meniru setiap proses komputasi, yang menjadi landasan teoretis bagi berbagai mesin yang kita gunakan saat ini.

Selama Perang Dunia II, Turing memainkan peran penting sebagai kriptanalisis di Bletchley Park, membantu sekutu memecahkan kode Enigma Nazi. Pengalamannya dalam memecahkan kode dan memproses informasi dengan cepat memberinya gagasan lebih dalam tentang mesin yang mampu "belajar" dan beradaptasi dari pengalaman, ide yang kelak menjadi benih bagi AI modern.

Setelah perang, berakhir pada tahun 1947, Turing memberikan kuliah visioner tentang komputer yang dapat belajar dari pengalaman. Ia memperluas gagasannya tentang mesin cerdas dalam laporan tahun 1948 yang berjudul Intelligent Machinery. Dalam laporan ini, ia memperkenalkan ide-ide canggih seperti jaringan neuron buatan, konsep yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pengembangan AI, khususnya dalam pembelajaran mesin (machine learning).

Pada tahun 1950, Turing memperkenalkan konsep yang kini dikenal sebagai Turing Test, sebuah tes untuk menilai kecerdasan mesin. Dalam tes ini, mesin dianggap cerdas jika mampu menipu manusia dalam percakapan hingga manusia tidak bisa membedakan apakah mereka sedang berbicara dengan mesin atau manusia. 

AI dan Catur

Catur menjadi salah satu contoh favorit Turing dalam menjelaskan potensi kecerdasan mesin. Ia memandang catur sebagai permainan yang memerlukan kecerdasan dan strategi, yang jika bisa dimainkan oleh mesin, membuktikan bahwa mesin bisa "berpikir." 

Prediksi Turing menjadi kenyataan lebih dari 50 tahun kemudian, ketika komputer Deep Blue dari IBM mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov, pada tahun 1997. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan AI.

Alan Turing tidak hanya meninggalkan warisan dalam bentuk teori-teori dasar AI, tetapi juga membuka jalan bagi generasi ilmuwan komputer yang terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan. Dari konsep dasar mesin komputasi hingga visi tentang mesin yang mampu belajar dan berpikir, Turing telah meletakkan fondasi bagi masa depan teknologi dan inovasi.

Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan AI di era modern, visi Turing tentang mesin yang mampu berpikir dan belajar tidak lagi sekadar mimpi, melainkan kenyataan yang terus kita saksikan. Dari robot cerdas hingga algoritma pembelajaran mesin, Turing menjadi simbol kemajuan dan inovasi dalam dunia kecerdasan buatan.