Ilustrasi kegiatan usaha PT Adaro Minerals Tbk
Korporasi

Alasan ADMR Akuisisi Alam Tri Cakra Indonesia dari ADRO dengan Transaksi Rp376 Miliar

  • Manajemen ADMR menyebut pelaksanaan transaksi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan struktural perseroan.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten pertambangan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) resmi mengambil alih kepemilikan saham PT Alam Tri Cakra Indonesia (ATCI) dari perusahaan induknya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dengan nilai transaksi sebesar Rp376,68 miliar.

Berdasarkan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen ADMR menjelaskan peningkatan kepemilikan saham dilaksanakan melalui akuisisi seluruh saham baru yang diterbitkan oleh ATCI sebanyak 376.687 lembar, dengan total nilai nominal mencapai Rp376,68 miliar.

Manajemen ADMR menyebut pelaksanaan transaksi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan struktural perseroan, yang bertujuan untuk mendukung rencana ekspansi di masa depan. 

“Dengan kepemilikan saham di ATCI, ADMR dapat mengantisipasi kontribusi pendapatan tambahan setelah dilakukan pengembangan usaha di ATCI,” jelas manajemen dikutip pada Rabu, 3 Januari 2024. 

Asal tahu ATCI adalah suatu perusahaan terbatas yang sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh ADRO sebesar 99,999%. Setelah terlaksana transaksi ini, ADMR menjadi pemegang sekitar 90,836% saham pada ATCI dengan jumlah sebanyak 376.687 saham.

“Kemudian ADRO menjadi pemegang kurang lebih sebesar 9,163% saham pada ATCI dengan jumlah sebanyak 37.999 saham dan PT Alam Tri Abadi menjadi pemegang kurang lebih sebesar 0,001% saham pada ATCI dengan jumlah sebanyak 1 saham,” papar manajemen.

Manajemen ADMR menambahkan transaksi ini terkait dengan langkah strategis Grup Adaro untuk menyelaraskan unit bisnis dengan lini usaha, dengan tujuan menciptakan struktur organisasi yang lebih kokoh dan efisien. 

Selain itu, langkah ini juga memberikan fleksibilitas bagi Grup Adaro dalam merumuskan strategi bisnis jangka panjang. Diberitakan sebelumnya, ADMR mengungkapkan rencana pembukaan tiga tambang lagi untuk memenuhi permintaan dari pasar batu bara kokas. 

Hingga saat ini, ADMR, melalui perusahaan anaknya, telah mengoperasikan dua konsesi PKP2B, yakni melalui PT Lahai Coal (LC) dan PT Maruwai Coal (MC). MC menjadi satu-satunya konsesi yang aktif dalam kegiatan produksi, menghasilkan batu bara kokas keras dari tambang Lampunut. 

Sedangkan, LC saat ini sedang melakukan optimalisasi tambang. Selain itu, ADMR masih memiliki kantung-kantung produksi batu bara dari Juloi Coal, Kalteng Coal, dan Sumber Barito Coal, masing-masing dengan cadangan batu bara sebanyak 55,5 juta ton, 17,7 juta ton, dan 5,8 juta ton.