Alasan Arab Saudi Merapat ke BRICS
- Blok BRICS sebelumnya mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, tetapi akan melipatgandakan anggotanya dengan bergabungnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Etiopia sebagai anggota baru.
Dunia
JAKARTA – Arab Saudi secara resmi menjadi anggota blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Sinyal tersebut diketahui sudah muncul sejak Agustus 2023 melalui Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Negara kerajaan itu diketahui direncanakan bergabung pada 1 Januari 2024. Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kelompok BRICS adalah saluran yang bermanfaat dan penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi.
Blok BRICS sebelumnya mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, tetapi akan melipatgandakan anggotanya dengan bergabungnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Etiopia sebagai anggota baru.
- Indika Energy (INDY) Dapatkan Pinjaman Rp4,64 Triliun dari Bank Mandiri dan BNI
- Jaringan Indosat di Jateng DIY Telah Pulih, Pelanggan IM3 dan Tri Raih Kuota 1 GB Gratis
- Alasan ADMR Akuisisi Alam Tri Cakra Indonesia dari ADRO dengan Transaksi Rp376 Miliar
Dilansir dari Reuters, Kamis, 4 Januai 2024, masuknya Arab Saudi terjadi di tengah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, serta perluasan pengaruh China di dalam kerajaan tersebut.
Meskipun mempertahankan hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat, Arab Saudi semakin mengejar jalannya sendiri karena khawatir bahwa Washington kurang berkomitmen terhadap keamanan Teluk seperti di masa lalu.
China, pelanggan minyak terbesar Arab Saudi, telah memimpin ajakan agar BRICS berkembang menjadi suatu keseimbangan terhadap kekuatan Barat.
Pengembangan ini dapat memperkuat ambisi yang diumumkan oleh kelompok tersebut untuk menjadi juara Global Selatan, meskipun Argentina mengisyaratkan pada November bahwa mereka tidak akan menerima undangan untuk bergabung.
Dikutip dari Al Jazeera, keputusan Argentina tersebut tercatat dalam surat yang ditandatangani pada 22 Desember 2023 dan baru diumumkan tujuh hari setelahnya. Keputusan ini juga merupakan respons terhadap komitmen kampanye yang diutarakan oleh Presiden Argentina, Javier Milei, yang baru saja dilantik pada akhir tahun lalu.
Javier Milei menyampaikan kepada kelima anggota BRICS, saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi Argentina untuk bergabung dengan blok ekonomi tersebut. Meskipun demikian, ia menyebut Argentina tetap berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral menjadi intensif.
- Terbentur Fiskal, Prabowo Tunda Pembelian Jet Tempur Bekas
- Perang Segera Pecah? Sejumlah Negara Keluarkan Ultimatum ke Houthi
- Inflasi Melandai Melampaui Ekspektasi, Suku Bunga BI Bisa Dipangkas Lebih Cepat
“Pendekatan saat ini berbeda dalam banyak aspek dari pendekatan pemerintahan sebelumnya,” tulis surat Javier Milei kepada anggota BRICS. “Dalam hal ini, keputusan yang telah disepakati pemerintahan sebelumnya akan ditinjau ulang,” imbuh pernyataan tersebut.