Alasan Bukalapak Nonaktifkan Metode Transfer BRI
JAKARTA – Platform belanja daring (e-commerce) Bukalapak menonaktifkan metode transfer ke rekening PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI per hari ini, Selasa, 16 Juni 2020 untuk sementara waktu. Hal tersebut diterangkan e-commerce yang didirkan pada 2010 ini dalam bar layanan bantuan. Head of Corporate Communications PT Bukalapak.com Intan Wibisono menjelaskan bahwa upaya tersebut […]
JAKARTA – Platform belanja daring (e-commerce) Bukalapak menonaktifkan metode transfer ke rekening PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI per hari ini, Selasa, 16 Juni 2020 untuk sementara waktu. Hal tersebut diterangkan e-commerce yang didirkan pada 2010 ini dalam bar layanan bantuan.
Head of Corporate Communications PT Bukalapak.com Intan Wibisono menjelaskan bahwa upaya tersebut dilakukan dalam rangka penyempurnaan fitur sekaligus mendorong para pengguna Bukalapak untuk beralih sepenuhnya ke transaksi virtual account.
“Metode pembayaran melalui virtual account akan memberikan kenyamanan lebih bagi user dan seller karena identifikasi dan rekonsiliasinya lebih cepat dibanding transfer reguler,” kata dia kepada TrenAsia.com, Selasa, 16 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Di samping itu, Intan menambahkan bahwa penonaktifkan metode pembayaran melalui BRI untuk rentang waktu yang belum dapat dikonfirmasikan. Bukalapak mengimbau kepada para penggunanya untuk memilih metode pembayaran lain saat melakukan transaksi.
Selama masa pandemi, Bukalapak mencatat peningkatan cukup tajam, yakni, secara keseluruhan memperoleh pertumbuhan sekitar 15%-20%, kendati di dalam ekosistemnya terjadi penurunan bisnis terhadap beberapa pedagang.
Diketahui, peningkatan tersebut disebabkan oleh Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia. Sebelumnya, gerakan yang diluncurkan pada 14 Mei lalu itu ditujukan untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah pandemi. (SKO)