Alasan KCI Pilih Impor KRL Baru dari China Ketimbang Jepang
- PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menyebut alasan di balik impor 3 rangkaian KRL baru dari CRRC Sifang Co., Ltd, perusahaan asal China.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter menyebut alasan di balik impor 3 rangkaian KRL baru dari CRRC Sifang Co., Ltd, perusahaan asal China.
Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan pemilihan tersebut telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dan harga kompetitif dibanding Jepang dan Korea Selatan.
"Hal ini menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, dimana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan," katanya di Jakarta pada Selasa, 6 Februari 2024.
- DPR Terima Surpres tentang RUU Daerah Khusus Jakarta
- Bocoran PP Asuransi Wajib yang Akan Diterbitkan Tahun Ini
- Strategi OJK Menggenjot Kredit Produktif dari Pinjol
Lebih lanjut menurut Anne, dalam prosenya KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu ke DJKA. Proses ini dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia.
Dalam proses persiapan teknis, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL tersebut.
Setelah proposal resmi dari J-TREC (produsen KRL Jepang) yang diterima Oktober 2023, pihak produsen menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya.
Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Cifang Qingdao) yang memproduksi kereta cepat Whoosh.
Setelah menerima proposal dari keempat pihak tersebut, kata Anne hasil pembahasan proses pengadaan Sarana KRL, CCRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya.
Baca Juga : KAI Commuter Teken Kontrak Pengadaan KRL Baru dengan CRRC Sifang
Adapun, ketiga rangkaian KRL dari Negeri Tirai Bambu tersebut bernilai Rp783 miliar. Pengadaan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama para pihak lainnya pada Juni 2023.
Berdasarkan data KAI Commuter, saat ini rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870 – 950 ribu orang perhari. Pada Januari 2024 ini tercatat volume tertinggi pada Senin, 2 Januari 2024 kemarin yaitu sebanyak 941.771 orang, dengan rata-rata volume sebanyak 877.846 orang setiap hari kerja.