Alfamart Raup Laba Bersih Rp3,4 Triliun, Naik 19,21 Persen
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang populer dengan nama Alfamart baru saja merilis laporan kinerja keuangan 2023 dengan capaian pendapatan dan laba bersih yang terus impresif dari posisi tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang populer dengan nama Alfamart baru saja merilis laporan kinerja keuangan 2023 dengan capaian pendapatan dan laba bersih yang terus impresif dari posisi tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dikutip Senin, 25 Maret 2024, Alfamart yang berkodekan saham AMRT ini sukses membukukan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp3,4 triliun.
Perlu diketahui, laba bersih AMRT sepanjang 2023 itu meroket 19,21% secara tahunan dari posisi tahun lalu yang hanya berada di level Rp2,85 triliun. Alhasil, laba per saham emiten swalayan ini naik menjadi Rp81,97 dari posisi tahunn lalu dari Rp68,76.
- Anggaran Perlindungan Sosial Jauh di Atas Dana Kemensos? Ini Penjelasan Sri Mulyani
- Penyaluran THR untuk ASN dan Pensiunan Sudah Mencapai Rp13,4 Triliun
- Inilah Keran Uang yang Bikin Laba Siloam (SILO) Naik 73,91 Persen
Sejalan dengan kenaikan laba bersih, AMRT juga berhasil mencatat pendapatan neto sebesar Rp106,94 triliun pada tahun 2023, menunjukkan kenaikan sebesar 10,34% dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp96,92 triliun.
Kinerja luar biasa pendapatan AMRT sepanjang 2023 ini didorong oleh segmen makanan yang berkontribusi sebesar Rp75,65 triliun, meningkat 12,36% year-on-year (YoY). Sementara itu, segmen bukan makanan menyumbang Rp31,28 triliun atau naik 5,73% YoY.
Seiring dengan peningkatan tersebut, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat sebesar 9,07% YoY menjadi Rp83,87 triliun. Dengan demikian, AMRT berhasil mencatat laba kotor sebesar Rp23,06 triliun pada tahun 2023, yang menandai peningkatan sebesar 15,20% jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2022.
Likuiditas AMRT
Dari sudut pandang neraca, AMRT mencatatkan total aset senilai Rp34,24 triliun pada akhir Desember 2023, menandai kenaikan sebesar 11,38% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp30,74 triliun.
Rincian menunjukkan aset lancar AMRT, yang artinya dapat diuangkan dalam waktu satu tahun berada di angak Rp17,32 triliun, sementara aset tidak lancar perusahaan ini mencatatkan angka Rp16,92 triliun.
Sementara itu, liabilitas mengalami penurunan sebesar 3,81% YoY menjadi Rp18,54 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp19,27 triliun. Dari jumlah tersebut, liabilitas jangka pendek berada di angka Rp17,26 triliun dan liabilitas jangka panjang di level Rp1,2 triliun.
Dari segi modal atau ekuitas emiten swalayan ini sepanjang 2023 berada di angka Rp15,7 triliun. Angka tersebut berhasil meningkat 36,92% secara tahunan dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp11,47 triliun.
Di sisi arus kas, pada akhir Desember 2023, AMRT mencatatkan arus kas setara kas sebesar Rp4,07 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,70% YoY dari posisi sebelumnya sebesar Rp3,81 triliun.
Dari lantai bursa, saham AMRT berada di level Rp2.870 per lembar pada perdagangan Senin, 25 Maret 2024, pukul 13.20 WIB. Harga ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 4,36% dalam sebulan terakhir, tetapi juga menunjukkan pelemahan sebesar 2,05% year-to-date (YtD).