<p>Ilustrasi</p>
Industri

Alhamdulillah, Bakrie Telko Bayar Kominfo Rp500 Miliar

  • JAKARTA- Kabar baik dari salah satu perusahaan Bakrie Group. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menyampaikan bahwa perseroan telah membayarkan kewajibannya kepada kementerian informasi dan informatika (Kominfo) senilai Rp500 miliar. Sumber dananya darimana? Data paparan publik yang disampaikan BTEL di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Agustus mengungkapkan pembayaran itu dilakukan melalui pencairan  jaminan pembayaran milik […]

Industri

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Kabar baik dari salah satu perusahaan Bakrie Group. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menyampaikan bahwa perseroan telah membayarkan kewajibannya kepada kementerian informasi dan informatika (Kominfo) senilai Rp500 miliar.

Sumber dananya darimana? Data paparan publik yang disampaikan BTEL di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Agustus mengungkapkan pembayaran itu dilakukan melalui pencairan  jaminan pembayaran milik perseroan.

Sementara dari data laporan keuangan perseroan kuartal I 2020, BTEL masih punya kewajiban kepada Kominfo sebesar Rp 77,90 miliar. Dalam salah satu catatan di laporan itu disebutkan,  BTEL diminta untuk membayarkan kewajiban KPU/USO tahun 2014 dan 2015 senilai Rp 36,18 miliar. Hal itu sesuai keputusan panitia urusan piutang negara cabang DKI Jakarta nomoro : SP3N-111/PUPNC.10.05/2016 tertanggal 27 Maret 2017.

Jika tidak segera melunasi utang tersebut BTEL terancam tindakan hukum. Seperti pencegahan keluar wilayah Republik Indonesia dan paksa badan terhadap pengurus/penanggung jawab perusahaan. Termasuk juga penyitaan atas harta kekayaan penanggungjawab utang dan/atau penjamin utang.

Secara finansial, kondisi BTEL memang memburuk. Sampai kuartal I 2020 mantan operator ESIA ini hanya meraih pendapatan Rp 3,23 miliar dengan rugi bersih mencapai Rp 245,14 miliar. Besarnya kerugian ini disebabkan oleh rugi selisih kurs yang mencapai Rp 242,93 miliar.

Dalam catatan BTEL, sampai kuartal I 2020 kemarin, total utang yang menjadi kewajiban perseroan mencapai Rp15,50 triliun, meningkat dibandingkan akhir tahun 2019 sebesar Rp 15,26 triliun.

Berdasarkan materi publik eksposenya, BTEL memiliki sejumlah lini bisnis. Layanan voice, layanan contact center dan layanan teknologi informasi.  Layanan terakhir dijalankan anak usahanya yang baru yaitu PT Inovasi Teknologi Nusantara.

Selama 2019 BTEL pendapatan BTEL yang berasal dari layanan voice berkontribusi 55 persen, layanan contact center 15 persen dan layanan teknologi informasi dan jasa sipil 30 persen. Total pendapatannya? Hanya Rp 10,3 miliar.

Ditahun 2019 perseroan mencatat laba neto sebesar Rp7,3 miliar dengan rugi komprehensif sebesar Rp 361,0 miliar. Angka tersebut turun dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp1,27 triliun.