Alih-alih Resign Mendadak, Lakukan 5 Tips Tetapkan Boundaries di Tempat Kerja Berikut
- Pakar karier memperingatkan bahwa tindakan seperti ini dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi karyawan maupun perusahaan.
Gaya Hidup
JAKARTA - Pernahkah Anda menjumpai kasus karyawan yang tiba-tiba tidak lagi semangat bekerja, mogok bekerja atau bahkan resign mendadak? Hal tersebut pasti lumrah dan sering Anda jumpai.
Perilaku karyawan ini biasanya dilatar belakangi oleh perasaan melakukan terlalu banyak tugas, kurang cocok dengan aturan, gaji dan benefit yang kurang memuaskan, atau kurangnya apresiasi yang diberikan oleh perusahaan.
Pakar karier memperingatkan bahwa tindakan seperti ini dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi karyawan maupun perusahaan.
- 3 Tips Simple Mengatur Waktu ala Maudy Ayunda
- GPF Lepas 1,1 Miliar Lembar Saham untuk Karyawan dan Konsultan GoTo
- INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 22 Mei 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
- Indef: 85,8 Persen Netizen Menolak Subsidi Kendaraan Listrik
Anita Wiliams Woolley, seorang profesor perilaku dan teori organisasi di Universitas Carnegie Mellon, seperti dilansir dari laman website resmi Time pada Senin (22/5/2023) menyarankan karyawan untuk mengambil peran yang lebih aktif untuk meningkatkan kesejahteraan mental mereka di tempat kerja.
"Jika Anda benar-benar merasa kesal tentang sesuatu, Anda sering melebih-lebihkan betapa tidak dapat dipecahkannya itu" katanya. "Saya pikir Anda tidak perlu diam-diam berhenti untuk keluar dari situasi" tambahnya.
Wooley dan pakar karier lainnya menyarankan karyawan untuk menetapkan batasan di tempat keja, sebelum sampai pada titik melepaskan diri dan memilih untuk keluar.
1. Sampaikan apa yang tidak cocok bagi Anda
Karyawan yang memilih diam-diam resign biasanya membuat keputusan untuk mengubah langkah mereka secara diam-diam. Mereka tidak akan langsung berkomunikasi dengan atasan mereka tentang keputusan mereka.
Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengkomunikasikannya. Sampaikan kepada atasan Anda. Jika masalahnya ada pada besaran gaji yang membuat Anda tidak puas, sampaikan juga. Mary Nice, seorang konsultan karier mengatakan bahwa berbicara kepada manajer Anda tentang kenikan gaji dapat menjadi solusi terbaik. "Percakapan tentang uang akan terasa tidak nyaman, tetapi itu juga benar-benar diharapkan dan pantas." katanya.
2. Beristirahat
Ambil cuti Anda. Tidak perlu merasa bersalah ketika Anda menggunakan hak Anda untuk libur dan mengambil cuti. Tidak beristirahat dan terus menerus bekerja bisa menyebabkan kelelahan, stres kronis, dan masalah kesehatan lainnya.
Boundaries untuk memprioritaskan diri sendiri artinya adalah meminta hari libur Anda sehingga Anda dapat beristirahat dan kembali bekerja dengan tenaga yang lebih segar.
3. Batasi notifikasi di luar jam kerja
Tren pekerjaan remote telah mengaburkan garis keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional. Tak jarang hal ini membuat seseorang membenci pekerjaan mereka.
Ana Goenher, ahli strategi karier yang berpengalaman mengatakan bahwa membatasi kapan Anda siap dalam mode bekerja dan tidak dapat membuat boundaries tersebut menjadi lebih jelas.
Tetapi ingat, Anda harus mengkomunikasikanya terlebih dahulu dengan tim Anda. Sampaikan kebutuhan Anda dan seperti apa boundaries itu akan berjalan nantinya.
"Manajer itu bukan pembaca pikiran, jadi Anda perlu mengkomunikasikan ketersediaan Anda" ungkap Goehner.
4. Prioritaskan kesehatan mental dan fisik Anda
Kondisi kesehatan mental dan fisik Anda adalah inti dari kesejahteraan Anda. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas Anda secara langsung. Jadi pastikan Anda selalu memprioritaskan kesehatan mental dan fisik Anda.
5. Cobalah untuk menemukan makna dalam pekerjaan Anda
Faktor utama yang berkontribusi dalam kelelahan kerja adalah hal negatf tentang pekerjaan tersebut. Menurut WHO, merasakan semangat, tujuan, dan variasi dalam pekerjaan yang Anda lakukan sekarang dapat memberikan dampak yang besar.
"Rasanya bermakna ketika Anda merasa sedang melakukan sesuatu yang berdampak, yang Anda pedulikan, atau yang terasa penting bagi perusahaan" kata Woolley.
Pola pikir ini memang mungkin akan sulit diterima ketika pekerjaan Anda terasa biasa-biasa saja, tetapi Woolley berpendapat bahwa bahkan tugas administrasi sederhana seperti pengarsipan pun "berperan dalam hasil perusahaan yang lebih besar".
Nah berikut tadi adalah artikel mengenai 5 tips tetapkan boundaries di tempat kerja. Semoga bermanfaat!