Aliran Modal Asing Senilai Rp22, 84 Triliun Masuk pada Awal Mei 2024
- Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa ada peningkatan aliran modal asing ke dalam negeri setelah suku bunga acuan atau BI-Rate dinaikkan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%
Makroekonomi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa ada peningkatan aliran modal asing ke dalam negeri setelah suku bunga acuan atau BI-Rate dinaikkan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan April 2024 yang lalu.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, terdapat inflow atau aliran modal asing dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 22,84 triliun pada pekan pertama dan kedua Mei 2024.
"Ini menunjukkan bahwa keputusan kita menaikkan BI-Rate dan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) meningkatkan kepercayaan pasar sehingga menarik aliran modal portofolio," ujar Perry dalam konferensi pers perkembangan ekonomi terkini pada Rabu, 8 Mei 2024.
- Jadwal Operasional BCA selama Libur Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus 2024
- Mahfud Ungkap Penambahan Jumlah Menteri Perluas Potensi Korupsi
- Bitcoin Ambruk 14,76 Persen selama April 2024, Simak Prospek ke Depannya di Sini
Perry memperinci bahwa aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 8,1 triliun, terdiri atas Rp 5,74 triliun pada pekan pertama Mei 2024 dan Rp 2,36 triliun pada pekan kedua Mei 2024.
Selain itu, BI mencatat juga terjadi aliran masuk modal asing di SRBI sebesar Rp 19,77 triliun, dengan rincian Rp 16,19 triliun pada pekan pertama Mei dan Rp 3,58 triliun pada pekan kedua Mei 2024.
- Jelang Libur Kenaikan Isa Almasih, Ini 5 Rekomendasi Film di Netflix
- Akhirnya, 33 Dusun Terpencil Sulawesi Selatan Dilistriki PLN, Menyala 24 Jam!
- BMW Bimbang, Mau Kembangkan Pikap Off-Road Tapi tak Sesuai Citra Merek
Perry menegaskan bahwa masuknya aliran modal asing tersebut juga menandakan bahwa pasar investor dalam dan luar negeri merespons positif terhadap keputusan peningkatan BI-Rate dan kenaikan SRBI.
"Meskipun terjadi outflow pada saham sebesar Rp 5,03 triliun pada minggu pertama dan kedua Mei 2024, namun total aliran modal portofolio mencapai Rp 22,84 triliun," tambahnya.
Lebih lanjut, Perry menyatakan bahwa meskipun terjadi outflow pada saham, ia yakin bahwa kondisi saham ke depan akan membaik seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih moderat.