Allianz Syariah Targetkan Premi Tumbuh 14 Persen Tahun Ini
- Direktur Utama Allianz Syariah Achmad K. Permana mengatakan, pihaknya untuk target ini menetapkan target pertumbuhan premi yang konservatif.
IKNB
JAKARTA – PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia menargetkan premi tumbuh sekitar 14% pada tahun 2024.
Direktur Utama Allianz Syariah Achmad K. Permana mengatakan, pihaknya untuk target ini menetapkan target pertumbuhan premi yang konservatif.
Padahal, pada akhir 2023, Permana memperkirakan pertumbuhan premi Allianz Syariah mencapai sekitar 28% karena terdorong oleh Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).
- 76 Mobil Pintar China Lulus Uji Keamanan Data
- Rupiah Berpeluang Menguat ke Level Psikologis Rp16.000 per Dolar AS
- Penyebab Laba Petrosea (PTRO) Kuartal I-2024 Anjlok 94 Persen
“Kita targetkan di sekitar 14%,” ujar Permana kepada awak media saat acara peluncuran produk asuransi AlliSya LegacyMax di Jakarta, Selasa, 30 April 2024.
Proyeksi yang konservatif ini dicanangkan seiring dengan inflasi medis yang saat ini tengah menjadi faktor pendorong tingginya klaim di industri asuransi.
Permana menyebutkan bahwa tahun lalu, inflasi medis mencapai 14,6%, sedangkan pada kuartal I-2024, angkanya berada di level 13%.
Dengan inflasi medis yang terjadi, klaim pada tahun 2023 pun turut melejit. klaim asuransi kesehatan justru semakin meningkat sepanjang tahun 2023.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa kuartal pertama tahun lalu, total klaim asuransi kesehatan berjumlah Rp4,6 triliun. Angkanya melonjak hingga mencapai Rp20,83 triliun pada akhir tahun yang sama.
Allianz Syariah sebagai pelaku asuransi pun enggan untuk menaikkan biaya premi. Permana mengatakan, pihaknya lebih memilih untuk menggali inovasi-inovasi baru untuk menekan biaya klaim ketimbang harus meninggikan harga produk mereka.
“Reprice itu pilihan terakhir. Kami akan terus melakukan inovasi dan melakukan efisiensi mendalam. Kita juga harus melakukan terobosan. Kalau preminya semakin mahal, maka masyarakat akan semakin sedikit yang terproteksi,” papar Permana.
Dalam kesempatan yang sama, Permana menyebutkan bahwa Allianz Syariah menyiapkan sejumlah strategi untuk bisa mencapai target pertumbuhan.
Produk Baru
Selain menerbitkan produk AlliSya LegacyMax sebagai respons atas diresmikannya fatwa dana Tanahud beberapa waktu lalu, Allianz Syariah juga akan meluncurkan produk-produk baru lainnya di setiap kuartal tahun ini.
“Tahun ini seharusnya tetap tumbuh, nanti di kuartal II, III, dan IV kita juga ada produk baru,” katanya.
- Saham BRMS, BUMI dan BBCA Layak Diburu Kala IHSG Diramal Menguat
- Investree Digugat Lender Lagi, Total Sudah Ada 6 Gugatan
- AMMN dan ISAT Masuk LQ45, Cek Kinerja Sahamnya
Permana pun menyebutkan bahwa Allianz Syariah terus mendorong digitalisasi sebagai salah satu strategi untuk bisa mencapai pertumbuhan premi yang diharapkan.
Melalui inovasi digital, diharapkan penetrasi asuransi dapat meningkat positif. Selain itu, Allianz Syariah juga akan terus menggencarkan distribusi melalui kanal bancassurance dengan bank-bank syariah.
Walaupun target pertumbuhan ditetapkan di level konservatif, namun Permana meyakini bahwa masih ada potensi bagi premi Allianz Syariah untuk tumbuh lebih tinggi di atas target.