Pekerja beraktivitas di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku,  Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 24 Agustus 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Alokasi Dana PEN 2022 Rp321,2 Triliun, Ini Rincian untuk 4 Klaster Utamanya

  • Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2022 sebesar Rp321,2 triliun untuk empat klaster utama.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA - Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2022 sebesar Rp321,2 triliun.

Alokasi dana PEN tersebut tertuang dalam Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) 2022 yang disahkan belum lama ini.

Dibandingkan alokasi tahun ini yang sebesar Rp744,77 triliun, alokasi program PEN tahun depan menurun lebih dari setengahnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dana PEN tersebut dialokasikan untuk mengantisipasi perluasan dampak Covid-19 tahun depan.

Dia menerangkan, dari dana tersebut dkan dikucurkan untuk mendorong resiliensi ekonomi melalui empat klaster utama.

Untuk klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos), pemerintah mengalokasikan sebesar Rp126,54 triliun; kemudian klaster kesehatan sebesar Rp77,05 triliun; klaster Program Prioritas Rp90,04 triliun; dan Dukungan UMKM dan Korporasi Rp27,48 triliun.

Adapun, hingga 12 November 2021, total realisasi program PEN  telah mencapai Rp483,91 triliun atau 65% dari total pagu anggaran Rp744,77 triliun.

Airlangga berharap tahun depan menjadi momentum untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Dia optimistis bahwa peluang kebangkitan tersebut ada, yang ditunjukan oleh beberapa indikator kunci.

Misalnya, kredit bank yang mulai mengalami peningkatan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di level 113,4 pada bulan Oktober 2021, Indeks PMI Manufaktur yang mencapai 57,2 di bulan Oktober 2021, dan dunia usaha yang mulai melakukan perekrutan kembali yang tercermin dari turunnya tingkat pengangguran.

"Ini merupakan golden moment Indonesia untuk melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Walaupun masih ada tantangan terkait Covid-19 dan variannya, namun hal itu dapat dimitigasi," katanya dalam acara 12th Kompas100 CEO Forum, Kamis, 18 November 2021.*