Nasabah melakukan transaksi di counter kantor cabang Pegadaian Salemba, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenASia
Industri

Alur Pengadaan Barang dan Jasa Pegadaian Menjadi 90 Persen Lebih Efisien Berkat Transformasi Digital

  • Assistant Manager Divisi Jaringan dan Operasional PT Pegadaian Nanda Dicky Wijaya mengatakan, sebelum memanfaatkan PaDi UMKM, pengadaan barang dilakukan dengan mengandalkan peran berbagai vendor.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Platform Pasar Digital (PaDi) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dibesut PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuat alur pengadaan barang dan jasa PT Pegadaian (Persero) menjadi 90% lebih efisien.

Assistant Manager Divisi Jaringan dan Operasional PT Pegadaian Nanda Dicky Wijaya mengatakan, sebelum memanfaatkan PaDi UMKM, pengadaan barang dilakukan dengan mengandalkan peran berbagai vendor.

Pola pengadaan ini pun membuat standar kualitas barang menjadi berbeda-beda, ditambah lagi proses rekapitulasi data cenderung tidak teratur.

"Kehadiran PaDi UMKM sangat membantu Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan yang ada di perusahaan. Bahkan, tak hanya barang, jasa yang ditawarkan UMKM melalui platform PaDi UMKM juga kerap dimanfaatkan Pegadaian untuk menunjang kebutuhan bagi agen-agennya," kata Nanda dikutip dari keterangan resmi, Minggu, 8 Januari 2023.

Dengan adanya PaDi UMKM, seluruh proses pengadaan barang dan jasa menjadi 90% lebih efisien karena adanya penurunan biaya proses pengadaan dan meeting prapegadaian.

"Pendataan dan dokumen di PaDi UMKM tersedia secara online sehingga memudahkan kami dalam rekapitulasi. Alur pengadaan barang di Pegadaian saat ini sudah menjadi paperless. Semua kebutuhan kami juga terpenuhi dengan baik," tutur Nanda.

Untuk diketahui, saat ini PaDi UMKM telah menghubungkan lebih dari 97 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan lebih dari 5.000 grup pembeli yang sudah terdaftar, termasuk Pegadaian.

Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, PaDi UMKM pun telah menciptakan pasar BUMN yang lebih inklusif.

Pasalnya, lebih dari 30% BUMN yang bertransaksi di PaDi UMKM bukan vendor langganan BUMN.

"Artinya, PaDi UMKM membuka lebar kesempatan yang sama bagi semua UMKM yang telah terdaftar di marketplace ini," ujar Fajrin.

Fajrin pun menjelaskan bahwa semangat yang dibawa oleh PaDi UMKM adalah mendorong para pelaku UMKM untuk memperoleh kemudahan akses ke pasar pengadaan.

PaDi UMKM dalam hal ini memberikan kemudahan akses untuk pembelian langsung melalui fitur marketplace maupun pembelian secara tender melalui fitur e-procurement.

"PaDi UMKM memudahkan aktivitas perbelanjaan kebutuhan kantor ke lebih dari puluhan ribu seller UMKM yang telah terverifikasi dan tersentralisasi di vendor management system, serta termonitor oleh Kementerian BUMN melalui layanan control tower," ungkap Fajrin.