Jokowi
Nasional

Amanat KSB Demonstrasi di Depan Istana Desak Usut AMNT

  • Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (Amanat KSB) kembali melakukan aksi demonstrasi dan protes terhadap PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Nasional
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (Amanat KSB) kembali melakukan aksi demonstrasi dan protes terhadap PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Dalam aksinya, mereka meminta Presiden RI Joko Widodo untuk bisa turun tangan menghadapi persoalan AMNT. Persoalan yang dimaksud adalah menyangkut penjualan besi tua (scrap) yang kembali dilakukan AMNT.

“Presiden Jokowi tolong dengarkan suara hati rakyat Sumbawa Barat yang hidup sengsara karena ulah tambang PT Amman Mineral. Bila tambang tak mensejahterakan ditutup saja,” tegas Ketua Amanat KSB, Erry Satriyawan, Kamis, 10 November 2022.

Erry juga menyampaikan, pihaknya akan menyampaikan surat kepada Presiden Jokowi untuk merespons aksi ini. Adapun beberapa poin utama yang akan disampaikan adalah penurunan tim pemeriksa untuk investigasi lintas kementerian berwenang, seperti LHK, Kemenaker, dan ESDM ke Batu Hijau. 

Ia juga meminta manajemen AMNT yang tidak berpihak kepada nasib rakyat serta ganti dengan manajemen baru. Juga segera membuat rencana penyusuanan CSR/PPM untuk menyiapkan masyarakat pascatambang dengan pelibatan lembaga sosial kemasyarakatan di Sumbawa Barat. 

Pada kesempatan yang berbeda, Head of Corporate Communications AMNT Kartika Octaviana menyebut pihaknya telah menerapkan prinsip dan kaidah penambangan yang baik dan bertanggung jawab.

“Operasional Amman sesuai dengan aturan yang berlaku dan selalu dalam pengawasan pemerintah,” imbuhnya kepada wartawan. 

Ia menyebut, AMNT selalu berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan operasional dan ketaatan (compliance). Berbagai program yang kami lakukan terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat juga telah melalui konsultasi publik.

 Sementara terkait program CSR, lanjut Kartika, fokus perusahaan adalah di tiga pilar, antara lain Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pariwisata Berkelanjutan, Penguatan Ekonomi. Di mana keseluruhan ini dipersiapkan untuk rencana jangka panjang.