Amankan Vaksin, Erick Thohir Pepet Pfizer, Johnson & Johnson, dan Novavax
JAKARTA – Makin ganasnya pandemi COVID-19 serta banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat pemerintah makin masif mengamankan vaksin melalui jalur bilateral dan multilateral. Terbaru, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir mengaku melakukan pendekatan dengan tiga perusahaan farmasi asing lagi. “Pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lainnya, Pfizer, Johnson & […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Makin ganasnya pandemi COVID-19 serta banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat pemerintah makin masif mengamankan vaksin melalui jalur bilateral dan multilateral.
Terbaru, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir mengaku melakukan pendekatan dengan tiga perusahaan farmasi asing lagi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lainnya, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Novavax,” kata Erick Thohir dalam keterangan pers, Kamis, 24 September 2020.
Ketiganya praktis menambah deretan perusahaan yang digaet pemerintah untuk menyediakan vaksin di Tanah Air. Sebelumnya, pemerintah berkolaborasi dengan Biofarma dan Sinovac.
Sementara, Kimia Farma menggandeng G42, serta penjajakan kerja sama dengan Genexine, CanSino, dan AstraZeneca.
Langkah Pemerintah
Semangat “45” pemerintah menjalin kerjasama multilateral pengadaan vaksin tidak lain untuk menjamin kecepatan, ketersediaan, dan pengiriman vaksin dalam negeri.
Sebagaimana diketahui, dengan kerjasama pemerintah dengan UNICEF melalui skema COVAX Facility. Dengan skema tersebut, Indonesia bakal mendapat jatah vaksin 20% dari jumlah penduduk.
Di mana di dalamnya akan terdapat bantuan keringanan financial melalui mekanisme Official Development Assistance (ODA/Bantuan Pembangunan Resmi.
Kerjasama ini disepakati lantaran Indonesia merupakan salah satu negara yang memenuhi syarat sebagai kategori Advance Market Commitment (AMC)dalam dalam kerangka GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization)- COVAX Facility.
Dengan begitu, Erick berharap pemerintah dapat menjamin ketersediaan vaksin tahun depan serta menjaga harga yang tetap terjangkau.