Amazing! Laba Toba Bara Milik Luhut Pandjaitan Melejit 52,42 Persen Jadi Rp440,49 Miliar
Laba bersih PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) yang sebagian sahamnya digenggam oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melesat 54,42% pada kuartal III-2020. Nilainya naik dari US$19,36 juta atau setara Rp288,99 miliar (kurs Rp14.925 per dolar Amerika Serikat) di kuartal III-2019 menjadi US$29,51 juta atau Rp440,49 miliar.
Industri
JAKARTA – Laba bersih PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) yang sebagian sahamnya digenggam oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melesat 54,42% pada kuartal III-2020. Nilainya naik dari US$19,36 juta atau setara Rp288,99 miliar (kurs Rp14.925 per dolar Amerika Serikat) di kuartal III-2019 menjadi US$29,51 juta atau Rp440,49 miliar.
Pada periode ini, sejatinya pendapatan Toba Bara Sejahtera terkoreksi 22,46% dari US$355,12 juta menjadi hanya US$275,36 juta. Koreksi ini terjadi lantaran penurunan drastis pada penjualan batu bara sekira 32,08% dari US$229,86 juta menjadi hanya US$156,89 juta.
Padahal segmen ini merupakan penyumbang terbesar pendapatan dengan porsi 56,98%. Disusul pendapatan sektor konstruksi dengan porsi 41,01% atau senilai US$112,94 juta.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Namun untungnya, tahun ini perseroan berhasil membukukan pendapatan dividen yang besar, yakni US$5,55 juta dari PT Palton Energy dan Minejesa Capital B.V. Padahal tahun lalu, pendapatan dividen dari dua perusahaan ini masih nihil.
Selain itu, perseroan juga turut membukukan peningkatan pendapatan lain-lain sebesar 224,05% dari US$9,22 juta menjadi US$29,86 juta. Pendapatan lain-lain ini terdiri dari pendpatan bunga atas tagiahan yang belum difakturkan, pendapatan atas selisih waktu berlabuh, dan lain-lain.
Kepemilikan Luhut
Di sisi lain, beban pokok pendapatan Toba Bara Sejahtera justru susut 20,94% dari US$289,64 juta menjadi hanya US$228,99 juta. Termasuk beban umum dan administrasi yang juga menyusut 14,05% dari US$19,07 juta menjadi US$16,39 juta.
Dari pos neraca keseimbangan, liabilitas TOBA tercatat berada di level US$435,71 juta. Sementara ekuitasnya terjaga di US$299,62 juta.
Lalu jika dilihat dari likuiditasnya, TOBA masih memiliki kas dan setara kas perseroan sebesar US$19,61 juta. Sedang secara total, aset perseroan mencapai US$753,33 juta.
Hingga kuartal III-2020 ini, saham Toba Bara Sejahtera masih dikuasai oleh Highland Strategic Holdings Pte Ltd dengan total kepemilikan 61,91%. Sedangkan Luhut Binsar Pandjaitan sendiri memiliki saham TOBA melalui PT Toba Sejahtera dengan porsi 10%.
Sebelumnya, 99,99% saham Toba Sejahtera dimiliki sepenuhnya oleh Luhut. Namun, pada 2017, kepemilikan Luhut ini berkurang dan digantikan oleh sejumlah perusahaan lain, termasuk Highland Strategic. (SKO)