Amazon Minta Pengguna Uninstall Honey Yang Dibeli PayPal Rp55 Triliun

  • Jakarta- Raksasa e-commerce, Amazone meminta pengguna untuk uninstall ekstensi browser yang disebut “Honey”, yang sekarang dimiliki oleh Paypal. Browser ini dinilai bisa menjadi “masalah keamanan” yang mendesak. PayPal membayar US$ 4 miliar atau sekitar Rp55 triliun untuk Honey pada bulan Desember 2019 sekaligus menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan pembayaran tersebut.  Honey sendiri dibangun oleh […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Jakarta- Raksasa e-commerce, Amazone meminta pengguna untuk uninstall ekstensi browser yang disebut “Honey”, yang sekarang dimiliki oleh Paypal. Browser ini dinilai bisa menjadi “masalah keamanan” yang mendesak.

PayPal membayar US$ 4 miliar atau sekitar Rp55 triliun untuk Honey pada bulan Desember 2019 sekaligus menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan pembayaran tersebut.  Honey sendiri dibangun oleh start-up yang berbasis di Los Angeles  dan memungkinkan 17 juta penggunanya menemukan kupon saat berbelanja online.

Honey bekerja melalui ekstensi browser yang dikenal sebagai “plug-in” yang secara otomatis mencari diskon ketika pelanggan berbelanja di situs-situs seperti Amazon dan mendapat komisi dari setiap penjualan.

Amazon jelas tidak menyukai aplikasi ini dan dalam situs web perusahaan mereka mengatakan bahwa “Honey melacak perilaku belanja pribadi Anda, mengumpulkan data seperti riwayat pesanan dan barang yang disimpan, dan dapat membaca atau mengubah data Anda di situs web mana pun yang Anda kunjungi, ” tulis Amazone. Perusahaan ini telah mendesak pengguna untuk segera menghapus ekstensi ini.

PayPal dan Amazon memiliki sejarah hubungan tegang yang lama. PayPal pernah menjadi bagian dari pesaing Amazon eBay, dan Amazon tidak menerima PayPal sebagai opsi saat check-out.  Namun, plug-in Honey telah kompatibel dengan Amazon sejak memasuki pasar kira-kira tujuh tahun  lalu dan anehnya baru menjadi “masalah keamanan” setelah akuisisi oleh PayPal.

“Tujuan kami adalah untuk memperingatkan pelanggan tentang ekstensi perambah yang mengumpulkan data belanja pribadi tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka, seperti nama pelanggan, pengiriman dan / atau alamat penagihan dan metode pembayaran dari halaman checkout,” kata seorang juru bicara Amazon kepada CNBC Sabtu (11/01).

Seorang juru bicara  Honey mengatakan ekstensi    tidak pernah  memiliki risiko keamanan dan aman untuk digunakan.”

“Kami hanya menggunakan data dengan cara yang secara langsung bermanfaat bagi anggota Honey – membantu orang menghemat uang dan waktu  dan dengan cara yang mereka harapkan. Komitmen kami dijabarkan dengan jelas dalam kebijakan privasi dan keamanan kami. “

Perusahaan itu mengatakan mengumpulkan “data belanja terbatas” untuk menganalisis informasi di situs web ritel sehingga pengguna dapat menemukan kupon terbaik, tetapi tidak menjual informasi pribadi.