KIJA
Korporasi

Ambil Pinjaman Rp1,52 Triliun, Jababeka Berniat Lunasi Obligasi

  • PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengambil pinjaman sebesar US$100 juta atau Rp1,52 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk refinancing utang yang ada, termasuk obligasi. (kurs Rp15.246)

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengambil pinjaman sebesar US$100 juta atau Rp1,52 triliun (asumsi kurs Rp15.246 per dolar Amerika serikat) dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk refinancing utang yang ada, termasuk obligasi.

Corporate Secretary KIJA Budianto Liman mengatakan, perusahaan bersama BMRI telah menandatangani Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) untuk pinjaman berjangka.

"Penggunaan pinjaman tersebut selain untuk refinancing, juga termasuk dengan utang obligasi US$300 juta (Rp4,57 triliun) dengan bunga 6,50 persen yang sebelumnya diterbitkan oleh anak usaha, yaitu Jababeka International B.V," ucap Budianto dalam keterbukaan informasi, Jumat, 7 Oktober 2022.

Selain itu, Budianto menambahkan, KIJA juga memberikan jaminan berupa tanah dan bangunan di lapangan golf Cikarang dan Jababeka Country Club atas nama PT Grahabuana Cikarang (GBC). Waktu pinjaman ini akan jatuh tempo 5 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit.

Kemudian, Pencairan Pinjaman Mandiri ini akan bergantung pada persyaratan dan kondisi yang telah disepakati. Adapun, proses pengelolaan kewajiban atau liability management juga telah diselesaikan sehubungan dengan obligasi 2023 dan penerbitan obligasi baru yang dapat diterbitkan.

"Dengan mengingat bahwa Pinjaman Mandiri akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan pembayaran atas utang yang ada, maka Perseroan berkeyakinan bahwa perolehan Pinjaman Mandiri dapat memberikan dampak yang baik bagi Perseroan," kata Budianto.

Sebagai informasi, PT Jababeka Tbk (KIJA) resmi memiliki kawasan Sillicon Valley versi Indonesia dengan nama Correctio. Adapun tiga pilar yang diusung Correctio adalah Society 5,0. Industry 4,0 dan Transit Oriented Development (TOD).