Amerika Akui MIliter Rusia Masih Menakutkan
- Jenderal Christopher G. Cavoli, komandan pasukan Amerika di Eropa mengakui militer Rusia masih menakutkan dan merupakan ancaman serius bagi aliansi NATO.
Dunia
TALLINN-Jenderal Christopher G. Cavoli, komandan pasukan Amerika di Eropa mengakui militer Rusia masih menakutkan dan merupakan ancaman serius bagi aliansi NATO.
Berbicara di Konferensi Lennart Meri di Tallinn, Estonia Minggu 14 Mei 2023 Cavoli mendesak pengamat Barat untuk tidak langsung mengambil kesimpulan berdasarkan kegagalan medan perang berulang dari pasukan darat Rusia di Ukraina.
Dia mengakui Rusia mengalami masalah besar selama invasi bencana ke Ukraina. Tetapi situasi ini harus dipelajari dengan sangat cermat. Sekilas, menurutnya akan mudah untuk melihat dan berpikir bahwa militer Rusia telah runtuh, atau berada dalam masalah besar. Namun kenyataannya, ini tidak benar.
Pasukan darat sangat terkikis Rusia memang mengalami masalah besar. Mereka kehilangan banyak personel dan banyak peralatan. Tetapi di sisi lain Rusia juga merekrut banyak orang. Dan angkatan darat Rusia saat ini justru lebih besar dari pada awal konflik ini.
Sementara Angkatan Udara menurut Cavoli memang telah kehilangan kurang dari 100 pesawat tempur dan pengebom. Tetapi mereka masih memiliki sekitar 1.000 pesawat yang tersisa. Angkatan Laut hampir tidak kehilangan apa-apa. Dunia maya tidak kehilangan apa-apa, kekuatan ruang angkasa tidak kehilangan apa-apa. “adi ketika berbicara tentang militer Rusia harus melihat di semua domain. Dan NATO harus siap menghadapi militer Rusia di masa depan di semua domain,” katanya dikutip Newsweek.
- Ekonomi China dan Utang Amerika Berpotensi Lemahkan Rupiah
- Barcelona Rebut Titel La Liga Perdana Tanpa Messi Sejak 1998/1999
- IHSG Berpotensi Turun sebelum Rebound, Simak 6 Rekomendasi Saham Ini
Terkait rusaknya kekuatan darat, Cavoli mengatakan tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke kekuatan sebelum perang. Tetapi kesehatan relatif dari senjata udara dan laut berarti masih ada kekuatan yang uas.
Berapa lama untuk membangun kembali? Jawabannya tergantung adalah untuk apa tujuan membangun kembali angkatan daratnya. Mereka mampu melakukan banyak hal hari ini. Dia pikir tidak akan ada saklar lampu yang hidup atau mati sekarang.
Yang jelas menurut Cavolis NATO harus siap di seluruh kontinum untuk menghadapi Rusia jika akhirnya Moskow menyerang negara anggota aliansi.
Menurunnya kekuatan angkatan darat Rusia juga disoroti Inggris. Dalam pembaruan intelijennya merka menyebut pasukan darat Rusia di Ukraina sebagian besar terdiri dari cadangan yang dimobilisasi dan kurang terlatih. Mereka juga semakin bergantung pada peralatan kuno.
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut banyak unit dalam Kelompok Pasukan Gabungan Rusia sangat kekurangan kekuatan. Dan seringkali hanya menyelesaikan operasi berbasis infanteri yang sederhana.
Meskipun Gabungan Pengelompokan Pasukan kemungkinan masih memiliki lebih dari 200.000 personel, mereka mungkin tidak dapat melakukan operasi militer yang efektif di sepanjang garis depan.
Pada awal upaya perang pada Februari 2022, angkatan bersenjata Rusia yang dikerahkan di Ukraina terdiri dari tentara professional. Mereka juga dilengkapi dengan kendaraan yang lebih modern serta berharap bisa melakukan operasi bersama yang kompleks.
Para ahli sebelumnya mengatakan Rusia mengerahkan lebih banyak personel elit pada minggu-minggu dan bulan-bulan awal perang. Tetapi mereka harus mengisi kembali pasukannya dengan personel yang kurang berpengalaman dari mobilisasi saat upaya invasi berlarut-larut.
Seperti diketahui pada September 2022, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan mobilisasi parsial untuk menarik 300.000 cadangan guna berperang di Ukraina. Tetapi sejak itu Rusia belum mencapai kemajuan signifikan dalam hal wilayah yang dikuasai. Bahkan di beberapa daerah mereka harus mendapat serangan balasan dari Ukraina.