Model barel minyak terlihat di depan grafik kenaikan stok pada ilustrasi (Reuters/Dado Ruvic)
Dunia

Amerika dan Inggris Serang Yaman, Harga Minyak Langsung Naik Lebih dari 2 Persen

  • erangan AS dan Inggris adalah salah satu demonstrasi paling dramatis hingga saat ini dari pelebaran perang Israel-Hamas di Timur Tengah sejak meletusnya pada Oktober.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Jumat setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan serangan terhadap target militer Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan kelompok yang didukung oleh Iran terhadap pengiriman di Laut Merah sejak akhir tahun lalu.

Minyak mentah berjangka Brent naik $1,81, atau 2,3%, menjadi $79,22 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS diperdagangkan $1,80, atau 2,5% lebih tinggi, pada $73,82 pada 0154 GMT.

Serangan AS dan Inggris adalah salah satu demonstrasi paling dramatis hingga saat ini dari pelebaran perang Israel-Hamas di Timur Tengah sejak meletusnya pada Oktober. Saksi mata di Yaman mengkonfirmasi ledakan di seluruh negeri.

Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan yang ditargetkan adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitranya tidak akan mentolerir serangan terhadap personelnya atau mengizinkan aktor yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi.

“Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda mendukung operasi tersebut,” katanya, dikutip dari Reuters, pada Jumat, 12 Januar 2024.

Serangan Houthi di Laut Merah telah mengganggu perdagangan internasional di jalur utama antara Eropa dan Asia, yang menyumbang sekitar 15% dari lalu lintas pengiriman dunia.

Sejak Oktober, Houthi telah menyerang kapal komersial di Laut Merah untuk menunjukkan dukungan kepada kelompok militan Palestina Hamas dalam perjuangannya melawan Israel.

Perusahaan pengiriman besar Maersk (MAERSKb.CO) mengumumkan pada Kamis, 11 Januari 2024, mereka akan mengalihkan semua kapal dari Laut Merah di masa mendatang, sambil memberi peringatan kepada pelanggan mengenai gangguan lebih lanjut.

Serangan yang dipimpin oleh Amerika Serikat juga datang dengan sangat dekat setelah Iran menyita sebuah tanker berisi minyak mentah Irak yang akan menuju Turki sebagai pembalasan atas penyitaan tahun lalu terhadap kapal dan minyak yang sama oleh Amerika Serikat. Gedung Putih telah mengutuk penyitaan tersebut.

Serangan Houthi lebih fokus pada Selat Bab al-Mandab di sebelah barat daya Semenanjung Arab. Sementara itu, penyitaan Iran terjadi lebih dekat dengan Selat Hormuz di antara Oman dan Iran.