Amerika Diam-Diam Kerahkan Drone Raksasa ke Singapura
- Angkatan Udara Amerika diam-diam mengerahkan drone RQ-4 Global Hawk ke Singapura sejak Januari
Dunia
SINGAPURA- Angkatan Udara Amerika diam-diam mengerahkan drone RQ-4 Global Hawk ke Singapura sejak Januari.
Pesawat tak berawak ketinggian tinggi buatan Northrop Grumman itu terdeteksi berada di Pangkalan Udara Changi beberapa kali sejak Januari. Defense News melaporkan Selasa 14 Maret 2023, mereka telah memperoleh foto pesawat sedang ditarik di pangkalan.
Gambar diambil dari sebuah pesawat komersial saat lepas landas pada akhir Februari dari Bandara Internasional Changi Singapura.
Ini adalah pengerahan operasional Global Hawk pertama yang diketahui ke Singapura. Meskipun sebelumnya telah mengunjungi negara itu untuk pertunjukan udara pada 2018 dan 2022.
Kementerian Pertahanan Singapura dalam sebuah pernyataan kepada Defense News mengkonfirmasi bahwa mereka memfasilitasi penyebaran jangka pendek RQ-4 Global Hawk. Langkah ini sebagai bagian dari Nota Kesepahaman 1990 Mengenai Penggunaan Fasilitas Amerika Serikat di Singapura.
- Warisan Masatoshi Ito, Pendiri 7-Eleven yang Meninggal di Usia Hampir Seabad
- Konser SUM 41 di Jakarta Mendadak Batal
- RUPST Bank Mandiri Restui Rencana Stock Split Dengan Rasio 1:2
Kementerian Pertahanan tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang pengerahan tersebut. Dan Angkatan Udara Amerika mengalihkan pertanyaan Angkatan Udara Pasifik. Baik Angkatan Udara Pasifik maupun Kedutaan Besar Amerika di Singapura tidak menanggapi pertanyaan tentang pengerahan tersebut.
Namun sumber-sumber di Singapura mengatakan pesawat tak berawak itu tiba pada Januari dan masih beroperasi dari pulau itu pada awal Maret. Mereka menerbangkan misi hampir secara eksklusif pada malam hari selama penempatan.
Daya tahan panjang Global Hawk, yang menurut USAF lebih dari 34 jam berarti dapat lepas landas pada malam hari dan tetap mengudara pada siang hari sebelum mendarat lagi pada malam berikutnya.
RQ-4 dapat beroperasi pada ketinggian hingga 60.000 kaki. Sementara jangkauannya lebih dari 22.800 km.
Drone membawa radar aperture sintetis, yang dapat digunakan dalam cuaca buruk atau pada malam hari untuk mengumpulkan citra jarak jauh. Pesawat ini juga membawa kamera elektro-optik/inframerah beresolusi tinggi.
Global Hawk adalah drone besar. Pesawat memiliki bentang sayap 39,8 meter, panjang 14,5 meter dan tinggi 4,7 meter. Berat kosong pesawat adalah 6,781 kilogram. Sementara berat maksimum lepas landas 14.628 kilogram.
Pengerahan juga bertepatan dengan kehadiran kapal induk USS Nimitz dan kapal serbu amfibi Makin Island serta kelompok tempur masing-masing. Mereka beroperasi di Laut China Selatan. Kedua kapal tersebut dan beberapa kapal pengawalnya mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut Changi Singapura selama periode tersebut.
Selain menampung fasilitas logistik Angkatan Laut Amerika, Singapura adalah mitra keamanan Amerika Serikat. Memorandum tahun 1990 yang ditandatangani oleh kedua negara dan diperbarui pada tahun 2019 memungkinkan pasukan Amerika untuk mengakses pangkalan udara dan laut Singapura secara bergilir.
Ini telah membuat negara Asia Tenggara menjadi tuan rumah penyebaran rotasi kapal tempur pesisir Angkatan Laut Amerika, dan pesawat patroli maritim P-8A Poseidon.
Singapura memiliki perjanjian terpisah untuk detasemen jet dan helikopter Angkatan Udara untuk berlatih di benua Amerika Serikat. Mereka juga melakukan pelatihan tempur udara bergilir di Guam.