super hornet.jpg
Tekno

Amerika Mulai Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat Rudal Houthi

  • Super Hornet adalah aset yang mampu melawan drone dan rudal jelajah. AN/APG-79 mereka bisa dibilang merupakan radar AESA paling matang yang ada saat ini.

Tekno

Amirudin Zuhri

SANA'A-Kelompok Houthi Yaman melancarkan serangan baru dengan persenjataan anti-kapal dan serangan darat di sekitar ujung selatan Laut Merah.  Ini memaksa kapal dan jet tempur Amerika bekerja keras.

Komando Sentral (Central Command) Amerika mengatakan kapal perusak kelas Arleigh Burke USS Laboon dan F/A-18 Super Hornet pada Selasa 26 Desember 2023 menembak jatuh selusin drone serang satu arah. Selain itu mengintersep tiga rudal balistik anti-kapal, dan dua rudal rudal jelajah serangan darat. 

“Rangkaian aksi tersebut terjadi selama 10 jam mulai pukul 06.30 waktu setempat. Tidak ada satupun senjata yang mengenai sasarannya,” demikian pernyataan Komando Sentral Amerika..

Super Hornet yang bekerja merupakan bagian dari sayap tempur kapal induk  USS Dwight  Eisenhower. Fakta bahwa Super Hornet berhasil membunuh adalah sebuah perkembangan baru. Ini merupakan pembunuhan udara kedua yang dilakukan oleh F/A-18E/F. Yang pertama jet tempur ini menembak Su-22 di Suriah pada tahun 2017 . 

Meski Angkatan Udara Israel dan Arab Saudi telah menembak jatuh drone Houthi, jet tempur Amerika belum melakukan. Penggunaan Super Hornet dalam peran pertahanan udara tidaklah mengejutkan. Karena USS Dwight  Eisenhower saat ini berkeliaran di Teluk Aden. Perairan ini dipisahkan dari Laut Merah oleh Selat Bab el-Madeb yang sempit dan penuh gejolak.

Super Hornet adalah aset yang mampu melawan drone dan rudal jelajah. AN/APG-79 mereka bisa dibilang merupakan radar AESA paling matang yang ada saat ini. AESA lebih dari mampu mendeteksi, melacak, dan membantu dalam menghadapi target yang terbang rendah dan kecil seperti drone dan rudal jelajah. 

Dikutip dari War Zone, Pod penargetan ATFLIR mereka juga dapat memberikan visual target dari jauh. Ini berguna untuk tujuan identifikasi teman atau musuh. Hal ini akan sangat berharga untuk tujuan pengumpulan intelijen dalam rangka memahami jenis drone dan rudal jelajah yang ditembakkan  Houthi dan apa sasarannya.

Super Hornet Angkatan Laut Amerika juga dapat membawa sistem pencarian dan pelacakan inframerah canggih (IRST). Sebelumnya sistem ini hanya digunakan secara terbatas di Timur Tengah . IRST akan sangat berguna dalam mengenali target-target semacam ini. Namun tidak jelas apakah Super Hornet milik Eisenhower memiliki akses terhadap target-target tersebut. Karena sistem ini telah terperosok dalam sejumlah masalah pembangunan.

Pengunaan Rudal

AIM-9X Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM Super Hornet keduanya mampu melawan drone dan rudal jelajah. Meskipun, seperti yang bisa dibuktikan  Saudi, AIM-120 telah terbukti lebih andal untuk menyerang drone dengan kekuatan yang sangat kecil.  F/A-18E/F juga memiliki meriam 20mm. Namun namun mengenai sasaran kecil seperti drone dapat menimbulkan masalah dan kekhawatiran mengenai di mana peluru tersebut akan jatuh tentu menjadi salah satu faktornya.

Fitur Super Hornet yang paling ampuh mungkin adalah kemampuan jaringannya. Ini memungkinkannya menerima dan berbagi informasi penargetan berkualitas tinggi dari kombatan permukaan yang dilengkapi Aegis di bawah. Juga dengan E-2D Hawkeye di atas.  

Hawkeye dengan kemampuan radar melihat ke bawah yang mumpuni mampu mengawasi area yang luas. Dan  kemampuan jaringannya yang mengikat kelompok penyerang  berpotensi menjadi aset paling penting bagi Eisenhower. 

Kapal perusak kelas Arleigh Burke Angkatan Laut seperti USS Laboon telah terbukti mampu melindungi diri mereka sendiri dan kapal lain dari ancaman Houthi. Mereka dilengkapi  dengan persenjataan rudal permukaan-ke-udara mereka. Namun, Super Hornet dapat terbang jauh di depan aset-aset angkatan laut. Dan melindungi aset-aset tersebut serta area-area penting sekaligus menyelidiki potensi ancaman. Fleksibilitas ini akan sangat berharga dalam situasi kompleks seperti yang dihadapi di Laut Merah yang padat saat ini.

Pencegatan rudal jelajah serangan darat dalam insiden terbaru ini juga menarik. Apakah serangan ini mengancam sasaran darat yang jauh di Israel? Hal ini masuk akal mengingat Angkatan Udara Israel pada 26 Desember juga menembak jatuh sebuah drone di Laut Merah bagian utara. Jika sasaran serangan rudal adalah sasaran darat yang lebih dekat, maka hal ini akan menjadi perkembangan yang besar. 

Yang juga penting adalah tidak banyaknya negara yang mau menyumbangkan kapal untuk Operasional Prosperity Guardian. Ini menjadikan aset pencegat akan terbatas. Fakta bahwa  Houthi masih menembakkan senjata dalam jumlah besar dalam jangka waktu yang singkat menunjukkan betapa kecilnya hambatan mereka untuk melakukan hal tersebut . Mereka tampaknya mempunyai cukup persediaan untuk mempertahankan kampanye anti-kapal mereka.