gedung putih.jpg
Dunia

Amerika Pastikan Tetap Kirim Bantuan ke Ukraina dan Israel

  • Ketua Parlemen AS, Mike Johnson mengungkap rancangan undang-undang ini menunjukkan komitmen kuat terhadap sekutu-sekutu kunci dan peningkatan keamanan nasional.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Parlemen Amerika Setikat (AS) mengumumkan rencana ambisius untuk mengajukan bantuan luar negeri AS dengan mengusulkan empat rancangan undang-undang terpisah di majelisnya. 

Ketua Parlemen AS, Mike Johnson mengungkap rancangan undang-undang ini menunjukkan komitmen kuat terhadap sekutu-sekutu kunci dan peningkatan keamanan nasional.

Dilansir dari Xinhua, Selasa 16 April 2024, dua dari empat rancangan undang-undang ini akan secara khusus membahas bantuan untuk Israel dan Ukraina, negara-negara yang saat ini menghadapi tantangan besar di wilayah mereka masing-masing.

Rancangan undang-undang yang pertama akan memberikan pendanaan vital bagi Israel, menegaskan dukungan AS yang berkelanjutan terhadap negara itu dalam menghadapi ancaman keamanan regional. 

Sementara itu, rancangan undang-undang yang kedua akan memberikan dukungan bagi Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia,. Inimenandakan komitmen AS untuk mendukung integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina.

Selain fokus pada Israel dan Ukraina, dua rancangan undang-undang lainnya juga menunjukkan kepentingan AS dalam memperkuat posisinya di wilayah Indo-Pasifik dan meningkatkan keamanan nasional. 

Dengan mengarahkan sumber daya ke sekutu-sekutu di Indo-Pasifik, AS ingin memperkuat hubungan strategis dan mempertahankan stabilitas di kawasan yang semakin penting secara geopolitik. 

Di sisi lain, upaya untuk memperkuat keamanan nasional akan menekankan pentingnya persiapan AS dalam menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan menyajikan keempat rancangan undang-undang ini secara terpisah, Ketua Johnson memastikan bahwa setiap inisiatif dapat dipertimbangkan secara cermat oleh anggota majelis, memungkinkan pengambilan keputusan yang teliti dan berdasarkan pada kepentingan nasional AS serta hubungan dengan sekutu-sekutu kunci di seluruh dunia. 

Semua mata akan tertuju pada proses legislasi ini, yang diharapkan sekutu AS akan memperkuat posisi AS dan sekutunya dalam arus geopolitik global yang berubah dengan cepat.

Johnson masih menunda pemungutan suara atas rancangan undang-undang tersebut untuk menyelesaikan masalah imigrasi di perbatasan selatan AS.

Sebelumnya Gedung Putih menolak rancangan undang-undang yang hanya memberikan bantuan kepada Israel.

Tekanan juga semakin meningkat pada Johnson untuk meloloskan rancangan undang-undang tambahan tersebut. 

Johnson dan rekan-rekannya sedang mempertimbangkan apakah akan menggabungkan keempat RUU tersebut ke dalam satu paket sebelum mengirimkannya ke Senat, meskipun keputusan akhir masih ditunda. 

Meskipun demikian, Johnson diketahui lebih suka menangani setiap RUU secara individu. 

Hal ini menunjukkan bahwa dia mempertimbangkan dengan hati-hati strategi legislatifnya dan mungkin sedang berusaha untuk menavigasi dinamika politik yang rumit di DPR dengan memaksimalkan peluang untuk lolosnya inisiatif kebijakan yang diusulkannya.