Tekno

Amerika Suskes Uji Dua Rudal Hipersonik

  • efense Advanced Research Projects Agency atau DARPA mengatakan telah menyelesaikan demonstrasi pertama yang berhasil dari kemampuan sistem rudal hipersonik yang diluncurkan di darat dari program Operational Fires. rtama yang berhasil dari kemampuan sistem rud
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA mengatakan telah menyelesaikan demonstrasi pertama yang berhasil dari kemampuan sistem rudal hipersonik yang diluncurkan di darat dari program Operational Fires. 

Pengumuman itu datang tepat setelah Angkatan Udara Amerika mengungkapkan tes sukses kedua berturut-turut dari Air-Launched Rapid Response Weapon atau ARRW.   Juga sebuah rudal hipersonik.

Siaran pers dari DARPA 13 Juli 2022 menjelaskan bahwa uji program Operational Fires (OpFires) dilakukan di aera uji White Sands  di New Mexico.  DARPA mengklaim bahwa sistem memenuhi semua tujuan pengujian yang telah ditetapkan sebelumnya.  

Pengujian dilakukan bekerja sama dengan kontraktor utama Lockheed Martin. Sistem yang lengkap mencakup komponen dari perusahaan lain seperti pendorong roket yang dirancang dan dipasok oleh Northrop Grumman. 

Pengumuman yang dibuat oleh DARPA mengungkapkan bahwa seluruh proses ini berhasil dijalankan selama pengujian. Dan  elemen program lainnya juga divalidasi, termasuk motor roket tahap pertama dan missile round pallet (MRP). 

Perlu juga dicatat bahwa senjata jarak menengah OpFires pada dasarnya adalah satu tingkat di bawah senjata hipersonik Dark Eagle  Angkatan Darat Amerika. Dark Eagle adalah senjata hipersonik jarak jauh yang diluncurkan dari darat. Senjata  juga menggunakan kendaraan boost-glide, tetapi  memiliki desain berbeda dari OpFires.

OpFires bukan satu-satunya program yang mencapai tonggak sejarah hipersonik Amerika. Pada 12 Juli, Angkatan Udara Amerika melakukan tes booster AGM-183A ARRW  di lepas pantai California Selatan. Menurut siaran pers  Pangkalan Angkatan Udara Eglin ini adalah uji penerbangan keseluruhan kedua belas untuk program tersebut. Meskipun  sebagian besar dari ini disebut tes captive carry di mana alat tes tetap melekat pada pesawat sepanjang waktu dan tidak  dimaksudkan untuk dilepas dengan cara apa pun.

Tes terbaru ini bertindak sebagai demonstrasi pelepasan ketiga dan tes booster kedua yang berhasil diselesaikan oleh Angkatan Udara.