Amerika Tarik Kapal Termahalnya dari Wilayah Panas
- Kepergian Ford, Amerika Serikat masih memiliki banyak kemampuan militer dan fleksibilitas di kawasan tersebut.
Dunia
WASHINGTON- Kelompok tempur kapal induk USS Gerald R. Ford akan meninggalkan Laut Mediterania bagian timur. Tempat mereka dikirim tepat setelah dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.
Dua pejabat Amerika kepada ABC News Selasa 2 Januari 2024 mengatakan penarikan kekuatan ini akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Ford adalah kapal induk terbaru dan terbesar milik Angkatan Laut Amerika. Mereka telah mendekati akhir pengerahan operasional pertamanya ketika dialihkan ke Mediterania timur. Sehari setelah Hamas melancarkan serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengirim kapal induk dan lima kapal perang permukaan lainnya untuk mencegah Hizbullah di Lebanon dan Iran memperluas konflik secara regional. Pada bulan Desember, Austin memperpanjang penempatan kapal induk tersebut untuk ketiga kalinya.
- Pendapatan Tembus Rp2.77 Triliun, Ini Realisasi APBN Sepanjang 2023
- PKPU Hutama Karya, Pemohon Cabut Gugatan pada Sidang Perdana
- Samsung Galaxy S24 Berfitur AI Siap Rilis 17 Januari
Seorang pejabat senior Amerika dan mengatakan kepada ABC News bahwa dalam beberapa hari mendatang, kapal induk dan kapal permukaan lainnya yang membentuk kelompok tempur akan kembali ke pelabuhan asal di Norfolk, Virginia.
Pejabat senior Amerika tersebut juga menekankan kembalinya kapal induk tersebut akan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dan bahkan dengan kepergian Ford, Amerika Serikat masih memiliki banyak kemampuan militer dan fleksibilitas di kawasan tersebut. Termasuk pengerahan kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan di Mediterania dan Timur Tengah.
Pekan lalu, kapal serbu amfibi USS Bataan dan USS Carter Hall juga telah tiba di Mediterania timur dari Laut Merah. Mereka bergabung dengan USS Mesa Verde. Langkah ini menyatukan kembali tiga kapal yang awalnya dikerahkan pada bulan Juli dari North Carolina, serta 2.200 Marinir Amerika dari Unit Ekspedisi Marinir ke-26 yang berada di atas kapal tersebut.
Setelah perang Israel Hamas negara-negara lain juga mengirim kapal perang ke Mediterania timur. Ini menciptakan kehadiran angkatan laut terbesar di wilayah tersebut dalam beberapa dekade.
Kelompok tempur kapal induk Angkatan Laut Amerika yang kedua, USS Dwight D. Eisenhower, awalnya diperintahkan untuk bergabung dengan Ford di Mediterania timur. Tetapi kemudian diperintahkan ke kawasan Teluk Persia untuk mencegah Iran memperluas perang antara Israel dan Hamas.
Eisenhower tetap dikerahkan ke Timur Tengah dan saat ini berada di Teluk Aden di timur Yaman. Di mana mana ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena Houthi menggunakan drone dan rudal balistik untuk menyerang kapal komersial di wilayah Laut Merah.
Beberapa kapal perusak Angkatan Laut Amerika dari kelompok tempur Ford dan Eisenhower telah dikerahkan ke Laut Merah. Di mana mereka telah menjatuhkan drone dan rudal Houthi.
Ketegangan meningkat pada hari Minggu ketika helikopter Angkatan Laut Amerika menenggelamkan tiga kapal kecil yang membawa personel Houthi di Laut Merah. Komando Sentral Amerika mengatakan semua militan yang berada di tiga kapal meninggal. Dan kapal keempat melarikan diri.
Komando Sentral menyebut tindakan ini diambil setelah kapal perang Amerika menanggapi panggilan darurat dari sebuah kapal dagang.
Helikopter yang terlibat adalah MH-60S/R Sea Hawks. Mereka terbang dari kapal perusak USS Gravely. Komando Sentral mengklaim helicopter melepaskan tembakan untuk membela diri setelah ditembak oleh militan Houthi.