Aktivitas penambangan PT Amman Mineral Internasional.
Korporasi

Amman Mineral Alokasikan Capex Rp15,20 Triliun hingga Akhir Tahun

  • Dalam laporan keuangan yang berakhir Juni 2023 disebutkan, total belanja modal AMMN pada semester I-2023 mencapai US$436 juta

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) akan mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar US$980 juta atau setara dengan Rp15,20 triliun (asumsi kurs Rp15.519 per dolar Amerika Serikat) pada semester II-2023.

Dalam laporan keuangan yang berakhir Juni 2023 disebutkan, total belanja modal AMMN pada semester I-2023 mencapai US$436 juta. Rinciannya, belanja modal terkait dengan kebutuhan pembelian alat pertambangan, pembangunan, dan peningkatan fasilitas pendukung untuk kegiatan penambangan bijih Fase 7 dan pengupasan batuan penutup Fase 8 (sustaining capex) sebesar US$132 juta.

Amman Mineral juga merogoh kocek untuk belanja modal smelter sebesar US$92 juta, perluasan pabrik pengolahan (processing plant) sebesar US$166 juta, dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dan fasilitas LNG sebesar US$46 juta. 

“Hingga saat ini kami telah mengeluarkan dana sebesar US$339 juta untuk proyek smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR),” tulis manajemen Amman Mineral dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin 2 Oktober 2023. 

Selebihnya, untuk proyek perluasan pabrik pengolahan (processing plant) kami telah mengeluarkan belanja modal sebesar US$358 juta hingga Juni 2023, sedangkan fasilitas PLTGU dan LNG mencatat belanja modal yang dikeluarkan hingga Juni 2023 sebesar US$157 juta.

Kinerja Semester I-2023

Dalam laporan keuangan, AMMN membukukan penurunan laba bersihsebesar 78,87%. Terdapat sejumlah penyebab turunnya laba anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ini. 

Pertama, keuntungan Amman Mineral turun usai penjualan bersih tercatat melorot 58,13% menjadi US$580,52 juta dari semula US$1,38 miliar.

Pada semester I-2023, penjualan tembaga AMMN mencapai 76 juta pon dengan harga jual rata-rata US$4,48 per pon dan penjualan emas sebesar 119 kilo ons dengan harga jual rata-rata US$2,004 per ons. 

Kedua, terkumpulnya pundi-pundi juga tersendat akibat adanya tiga penundaan penjualan tembaga dan emas selama empat bulan. Sebab, izin ekspor Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) habis pada Maret 2023. 

Selama masa tungggu izin ekspor, AMMN menyimpan konsentrat tersebut di gudang penyimpanan hingga diberikan pada Juli 2023. 

Ketiga, jumlah beban operasional US$ 60,74 juta, naik 12,82% yoy. Jumlah beban lain AMMN kali ini naik menjadi US$ 66,69 juta dari yang setahun sebelumnya sebesar US$ 56,63 juta. 

Meskipun, beban pokok penjualan AMMN paruh pertama tahun ini juga turun menjadi US$ 297,51 juta, turun 86% yoy.