Amman Mineral (AMMN) Alokasikan US$2 Miliar untuk Ekspansi Smelter dan Infrastruktur di 2024
- Dalam hal belanja modal, AMMN telah menginvestasikan US$1,39 miliar (sekitar Rp21,99 triliun) sepanjang 9 bulan pertama 2024, sebuah lonjakan signifikan sebesar 52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$916 juta.
Korporasi
JAKARTA – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terus memperkuat posisinya dengan belanja modal yang signifikan pada tahun 2024. Emiten ini memfokuskan pada ekspansi fasilitas dan pengembangan infrastruktur utama.
Perseroan mengalokasikan sebagian besar anggaran belanja modalnya untuk proyek smelter, pabrik konsentrator, serta pembangkit listrik, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas produksi dan mendukung rencana jangka panjang.
Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie, menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen pada pendekatan yang hati-hati dan berfokus pada keselamatan, meskipun tengah melakukan berbagai proyek ekspansi besar-besaran.
- Bitcoin Covered Call ETF: Inovasi Baru dalam Investasi Kripto?
- WIKA dan WSKT Kompak Jual Aset Jalan Tol, Apa Alasannya?
- Saham ADRO Nyaris Sentuh ARB Lagi, Kali Ini Melorot 20 Persen
"Kami memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap memperhatikan keberlanjutan operasional dan keandalan fasilitas kami, terutama saat mempersiapkan komisioning smelter dan target produksi katoda tembaga pertama pada kuartal I/2025," kata Alexander dalam keterangan resminya, yang dipublikasikan pada Jumat (29/11/2024).
Dalam hal belanja modal, AMMN telah menginvestasikan US$1,39 miliar (sekitar Rp21,99 triliun) sepanjang 9 bulan pertama 2024, sebuah lonjakan signifikan sebesar 52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$916 juta.
Peningkatan ini didorong oleh proyek-proyek ekspansi strategis yang mencakup pembangunan smelter dan pabrik pemurnian logam mulia (PMR) senilai US$406 juta, serta ekspansi dan desain ulang pabrik konsentrator yang menghabiskan anggaran sebesar US$470 juta.
Selain itu, perusahaan juga berinvestasi dalam sektor energi dengan alokasi untuk PLTGU, LNG, serta fasilitas transmisi dan distribusi sebesar US$177 juta. Tidak hanya itu, AMMN juga mengalokasikan dana sebesar US$180 juta untuk infrastruktur pendukung dan US$159 juta untuk sustaining capital expenditure, yang bertujuan menjaga kualitas dan efisiensi operasional jangka panjang.
Anggaran belanja modal total AMMN untuk tahun ini diperkirakan mencapai US$2 miliar, lebih tinggi dari realisasi pada 2023 yang tercatat sebesar US$1,52 miliar. Nilai ini menunjukkan komitmen AMMN dalam memperkuat kapasitas produksi serta memperluas cakupan operasional perusahaan di pasar global.
Secara bersamaan dengan ekspansi, AMMN juga mencatatkan kinerja keuangan yang impresif. Laba bersih perseroan melonjak tajam menjadi US$717,11 juta pada periode Januari hingga September 2024, mencatatkan kenaikan 1.044,26% dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$62,67 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini terutama dipicu oleh lonjakan penjualan yang mencapai US$2,49 miliar pada kuartal II-2024, meningkat 117% dari US$1,15 miliar pada tahun sebelumnya. Penjualan emas, yang berkontribusi 54% terhadap total penjualan bersih, naik 39% dibandingkan tahun lalu, sementara kenaikan harga emas dan tembaga juga turut mendongkrak kinerja positif AMMN.
Alokasi belanja modal AMMN pada 2024:
- Smelter & PMR: US$415 juta
- PLTGU, LNG, dan fasilitas T&D: US$438 juta
- Ekspansi pabrik konsentrator: US$530 juta
- Infrastruktur pendukung: US$205 juta
- Desain ulang ekspansi pabrik konsentrator: US$114 juta
- Sustaining Capex: US$303 juta
Dengan alokasi belanja modal yang besar dan pencapaian kinerja keuangan yang solid, AMMN berada di jalur yang tepat untuk memperkuat posisi pasar dan mempersiapkan diri menghadapi permintaan glo