<p>Sumber: kaffeeform.com</p>

Ampas Kopi pun Jadi Cangkir

  • Jakarta—Seniman asal Jerman dikabarkan menghasilkan inovasi peranti makan ramah lingkungan. Diberi nama Kaffeeform, peranti makanan tersebut dibuat dari daur ulang ampas kopi. Ide brilian ini hinggap di kepala Lechner saat dia menghadiri kuliah di universitas di Bolzano, Italia. “Kami selalu meminum kopi saat kuliah, sebelum kelas, setelah kelas, ketika bertemu teman. Kami selalu berkumpul di […]

Ananda Astri Dianka

Jakarta—Seniman asal Jerman dikabarkan menghasilkan inovasi peranti makan ramah lingkungan. Diberi nama Kaffeeform, peranti makanan tersebut dibuat dari daur ulang ampas kopi. Ide brilian ini hinggap di kepala Lechner saat dia menghadiri kuliah di universitas di Bolzano, Italia.

“Kami selalu meminum kopi saat kuliah, sebelum kelas, setelah kelas, ketika bertemu teman. Kami selalu berkumpul di kedai kopi dan di situlah saya berpikir, apa yang terjadi dengan seluruh ampas kopi itu. Semuanya berakhir di tempat sampah,” ujarnya.

Menurut Lechner, dibutuhkan waktu hingga sepuluh tahun lamanya untuk mewujudkan ide tersebut. Dia berkonsultasi dengan profesor dalam pengolahan idenya. Hasil akhir dari ide itu adalah kombinasi sempurna antara ampas kopi dan selulosa biopolimer, lignin, serta resin alami.

“Saat cangkir itu bisa berdiri tegak, rasanya sangat menyenangkan. Kami semua sangat gembira. Apalagi setelah kami sukses meminum kopi dari cangkir tersebut tanpa ada kerusakan setelahnya,” papar Lechner.

Belakangan ini, minuman pengusir kantuk itu tengah naik pamor. Indonesia termasuk negara yang merayakan prestasi kopi itu.

Berdasarkan riset independen Toffin, jumlah kedai kopi di Indonesia hingga Agutus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016, yang hanya 1.000 gerai.

Angka tersebut sebanding dengan penikmat kopi di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Diperkirakan penikmat kopi di Indonesia bakal mengalami kelonjakan pada tahun 2021. Temuan ini diramalkan oleh Kementerian Pertanian.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian menyebut, konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan tumbuh 10,54 persen alias 276 ribu ton.

Kemudian, konsumsi kopi sepanjang periode 2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22 persen per tahun. Pada 2021, pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton, sehingga terjadi surplus 425 ribu ton.

Dan Lechner hanyalah satu dari sekian inovator yang berhasil mengubah wujud ampas kopi ke dalam bentuk yang lebih istimewa.