terbesar-Antonov-An-225-Mriya-e1481208890275.jpg
Tekno

An-225 Mriya, Keajaiban Teknologi yang Jadi Korban Perang

  •  KIEV-Perang yang sedang berkecamuk di Ukraina telah mengakibatkan dunia terancam kehilangan sebuah kejaiban teknologi. Pesawat terbesar di dunia An-225 Mr
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

KIEV-Perang yang sedang berkecamuk di Ukraina telah mengakibatkan dunia terancam kehilangan sebuah kejaiban teknologi. Pesawat terbesar di dunia An-225 Mriya dikonfirmasi telah hancur akibat serangan Rusia di Bandara Antonov. Rumah dari pesawat tersebut.

Pihak otoritas Ukraina dan Antonov memang berjanji akan merenovasi lagi pesawat tersebut. Tetapi itu akan membutuhkan dana sedikitnya US$3 miliar dan waktu paling cepat lima tahun.

Pesawat ini dibangun era Soviet dan hanya ada satu pesawat yang dimiliki Ukraina. Pesawat ini tetap menjadi yang terbesar di dunia dan sangat berguna untuk mengangkut kargo besar ke berbagai penjuru dunia.

Dengan ukurannya yang sangat besar Mriya memiliki berbagai fakta yang menakjubkan dan cara kerja yang berbeda.

An-225 Mriya (berasal dari bahasa Ukraina yang berarti “mimpi”) adalah pesawat terberat yang pernah terbang. Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum 640 ton. Alasan untuk membangun pesawat besar ini adalah kebutuhan untuk menciptakan sebuah sistem transportasi udara untuk proyek Soviet membangun pesawat ulang alik “Buran”

Pesawat itu dirancang di Uni Soviet dan dibangun pada tahun 1988 di fasilitas Antonov di Kiev. “Mriya” mencatat rekor dunia untuk berat lepas landas dan kapasitas angkat. Pada 22 Maret 1989 An-225 melakukan penerbangan dengan beban 156,3 ton, dan memecahkan 110 rekor dunia.

Dimensi mengesankan

Dimensi dari An-225 sangat mengesankan. Memiliki panjang 84 meter, tinggi 18 meter atau setinggi gedung berlantai enam. Jika “Mriya” duduk berjajar dengan pesawat angkut komersial terbesar milik Boeing yakni Boeing 747-800, An-225 delapan meter lebih panjang, dan lebar sayapnya dua puluh meter lebih lebar. Dibandingkan dengan Airbus A380, Mriya sebelas meter lebih panjang dan lebar sayapnya sembilan meter lebih lebar.

Kerap kali bandara tidak memiliki area parkir yang cukup luas untuk “Mriya”, sehingga mereka harus parkir di landasan pacu tambahan.

Rentang sayap pesawat mencapai 88,4 meter dengan luas total 905m2. Satu-satunya pesawat yang memiliki rentang sayap lebih besar adalah Hughes H-4 Hercules. Namun pesawat ini masuk kelas kapal terbang dan hanya terbang sekali saja.

An-225 membawa spaca shuttle Buran/Antonov

Space shuttles dan pod An-225 memiliki dimensi lebih besar dibandingkan Mriya. Mereka berencana untuk menggunakan pesawat sebagai tahap utama dari peluncuran pesawat luar angkasa. Pesawat ini memiliki ekor kembar vertikal yang membantu menghindari efek buffetting.

An-225 memiliki enam mesin D-18T yang masing-masing memiliki daya dorong 23,4 ton saat pesawat tersebut lepas landas. Gaya dorong total enam mesin sama dengan 140,5 ton (1380kN). Dengan demikian setiap mesin Mriya memiliki daya sekitar 12.500 daya kuda! Salah satu mesin dari pesawat memiliki tinggi 3 meter, lebar 2,8 meter, dan berat lebih dari 4 ton.

Berat bahan bakar di tangki mencapai 365 ton. Pesawat bisa terbang di udara selama 18 jam dan menempuh jarak melebihi 15.000 km. Sedikitnya perlu waktu setengah jam untuk untuk mengisi bahan bakar pesawat. Konsumsi bahan bakar dari pesawat 15,9 ton/jam (kondisi cruise).

Bahkan Boeing 747 (kanan) yang terkenal besar pun terlihat kerdil di samping Mriya

Roda harus diganti setiap 90 kali pendaratan. Satu harga ban Mriya mencapai sekitar US$ 1.000 atau sekitar Rp13 jutaan. Roda ini sangat besar!

Dimensi kargo memiliki panjang 43 meter, lebar 6,4 meter, tinggi 4,4 meter. Akses kargo melalui hidung pesawat. Proses pembukaan dan penutupan pintu kargo membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit. 

Mriya memegang rekor membawa beban paling berat yakni 247 ton. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan, mereka harus menempatkan kargo dengan petunjuk ketat. Pesawat ini dilengkapi dengan sebuah kompleks pemuatan udara yang terdiri dari empat mekanisme angkat dengan kapasitas mengangkat masing-masing lima ton.

Kompartemen penumpang dibagi menjadi dua bagian: pertama depan untuk awak pesawat dan yang belakang untuk tenaga pelayanan. Awak pesawat terdiri dari enam hingga tujuh orang.

Kecepatan lepas landas dan mendarat pesawat adalah sekitar 240km/jam-280 km/jam. Pada ketinggian 7.100 meter kecepatan berakselerasi ke 675 km/jam dan kecepatan maksimum An-225 adalah 850 km/jam.