Anak BUMN: Hutama Karya Infrastruktur Siap IPO Akhir 2021, Bidik Dana Segar Rp2 Triliun
PT Hutama Karya (HK) Infrastruktur akan IPO pada akhir 2021, dengan target dana sebesar Rp2 triliun.
Industri
JAKARTA – Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara Karya (BUMN Karya) PT Hutama Karya (Persero) akan mengantarkan anak perusahaannya PT Hutama Karya (HK) Infrastruktur untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) akhir tahun ini.
“Kami berharap dapat dana segar Rp2 triliun dari IPO ini,” ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam webinar virtual “Mengukur Infrastruktur”, Jumat, 16 April 2021.
Budi menuturkan dana segar yang dihimpun HK Infrastruktur akan digunakan untuk mengembangkan anak perusahaan ini untuk lebih maju lagi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Selain HK Infrastruktur, Hutama Karya juga berusaha melakukan IPO untuk dua anak usaha lainnya, yaitu PT Hakaaston yang bergerak di usaha beton dan PT Haka Realtindo yang bergerak di bidang properti.
“Program kami setiap tahun satu anak usaha IPO. Tahun ini kami harapkan HK Infrastruktur. Tahun depan Hakaaston, dan 2023 akan melakukan IPO HK Realtindo,” tambah Budi.
Dari situs resminya, HK Infrastruktur didirikan pada 2015. Perusahaan ini merupakan spin-off dari Divisi Jalan & Jembatan milik HK yang sudah berkiprah sejak 1961.
Sementara, tahun lalu, Hutama Karya mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp1,81 triliun pada 2020. Capaian ini berbanding terbalik dengan catatan periode sebelumnya yang masih meraup laba bersih Rp1,84 triliun.
Pendapatan Hutama Karya pun merosot 18% menjadi Rp21,64 triliun di 2020. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp26,39 triliun.
Meski dihantam pandemi, perseroan dapat melakukan belanja modal untuk menambah aset sebesar Rp31,93 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) pada 2020. Hutama Karya memutuskan menambah belanja modal sebesar Rp6,2 triliun pada proyek JTTS pada 2021 ini. (LRD)