Anak Butuh Setidaknya Satu Sahabat, Ini Penjelasannya
- Dona Matthews Ph.D, psikolog perkembangan berpendapat bahwa memiliki sahabat atau teman baik sangat penting dalam perkembangan anak mulai dari usia tiga atau empat tahun hingga dewasa.
Gaya Hidup
JAKARTA - Sama seperti orang dewasa, anak-anak memiliki kebutuhan sosial yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin merasa bahagia dengan satu atau dua orang teman sementara yang lain senang memiliki banyak teman.
Dona Matthews Ph.D, psikolog perkembangan berpendapat bahwa memiliki sahabat atau teman baik sangat penting dalam perkembangan anak mulai dari usia tiga atau empat tahun hingga dewasa.
Pengaruh Teman Terhadap Perkembangan Anak
Seorang anak atau remaja yang memiliki dukungan sosial kuat termasuk keluarga dan teman disebut Matthews akan lebih tangguh, bahagia, dan sukses dibandingkan yang tidak.
Sebuah penelitian tentang persahabatan anak menunjukkan bahwa manfaat memiliki sahabat bagi anak diantaranya untuk pengetahuan diri, kepercayaan diri, resilien, manajemen stres, keterampilan sosial, kompetensi, motivasi, etika, resolusi konflik, penyesuaian sekolah, prestasi akademik, hingga kesehatan.
- IBC : Proyek Baterai EV Selesai 2026
- Sempat Terkena Serangan Siber, Inilah Siasat BFI Finance (BFIN) untuk Pencegahan di Masa Depan
- Pengamat: Serah Terima AJB, Beri Kepastian Bagi Konsumen
Meski berperan penting, tidak semua persahabatan itu sehat dan positif. Beberapa persahabatan juga mungkin toxic dan bisa merusak kepercayaan diri anak. Jadi pastikan anak memiliki persahabatan yang sehat.
Tanda-Tanda Persahabatan Anak Toxic
Matthews juga menyebutkan tanda-tanda persahabatan anak Anda toxic diantaranya adalah:
1. Perilaku Anak Berubah
Anda perlu waspada ketika anak Anda berperilaku berbeda setelah bermain bersama temannya. Perilaku ini bisa berupa sikap egois dan lebih sedikit kerjasama.
2. Berkurangnya Rasa Percaya Diri
Jika anak Anda memiliki teman yang toxic, Anda akan melihat kepercayaan dirinya berkurang. Sebaliknya, anak Anda mungkin memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang salah.
Seperti membalas ucapan Anda atau bersikap lebih negatif dari biasanya.
3. Penghindaran
Anak Anda mungkin mencoba menghindari sekolah atau aktivitas lain yang biasanya mereka sukai. Tidak menutup kemungkinan ia juga mengisolasi diri dari keluarga atau temannya yang lain.
4. Ledakan Emosi
Jika anak Anda menjadi lebih emosional dari biasanya, Anda wajib waspada. Ledakan emosional ini bisa berupa kemarahan, kesedihan, atau kemurungan.
Sebagai orang tua yang telah mengetahui betapa persahabatan penting untuk perkembangan anak, Anda dapat mendukung mereka dalam membuat pilihan yang bijak dan membantu mereka menjadi versi terbaik diri sendiri.