Nampak sejumlah anak-anak tengah bermain di arena Playtopia di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Wahana permainan menjadi alternatif seru pilihan saat liburan hari raya, Minggu 2 April 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Gaya Hidup

Anak Butuh Setidaknya Satu Sahabat, Ini Penjelasannya

  • Dona Matthews Ph.D, psikolog perkembangan berpendapat bahwa memiliki sahabat atau teman baik sangat penting dalam perkembangan anak mulai dari usia tiga atau empat tahun hingga dewasa.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Sama seperti orang dewasa, anak-anak memiliki kebutuhan sosial yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin merasa bahagia dengan satu atau dua orang teman sementara yang lain senang memiliki banyak teman.

Dona Matthews Ph.D, psikolog perkembangan berpendapat bahwa memiliki sahabat atau teman baik sangat penting dalam perkembangan anak mulai dari usia tiga atau empat tahun hingga dewasa.

Pengaruh Teman Terhadap Perkembangan Anak 

Seorang anak atau remaja yang memiliki dukungan sosial kuat termasuk keluarga dan teman disebut Matthews akan lebih tangguh, bahagia, dan sukses dibandingkan yang tidak.

Sebuah penelitian tentang persahabatan anak menunjukkan bahwa manfaat memiliki sahabat bagi anak diantaranya untuk pengetahuan diri, kepercayaan diri, resilien, manajemen stres, keterampilan sosial, kompetensi, motivasi, etika, resolusi konflik, penyesuaian sekolah, prestasi akademik, hingga kesehatan. 

Meski berperan penting, tidak semua persahabatan itu sehat dan positif. Beberapa persahabatan juga mungkin toxic dan bisa merusak kepercayaan diri anak. Jadi pastikan anak memiliki persahabatan yang sehat. 

Tanda-Tanda Persahabatan Anak Toxic

Matthews juga menyebutkan tanda-tanda persahabatan anak Anda toxic diantaranya adalah:

1. Perilaku Anak Berubah 

Anda perlu waspada ketika anak Anda berperilaku berbeda setelah bermain bersama temannya. Perilaku ini bisa berupa sikap egois dan lebih sedikit kerjasama. 

2. Berkurangnya Rasa Percaya Diri 

Jika anak Anda memiliki teman yang toxic, Anda akan melihat kepercayaan dirinya berkurang. Sebaliknya, anak Anda mungkin memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang salah. 

Seperti membalas ucapan Anda atau bersikap lebih negatif dari biasanya. 

3. Penghindaran 

Anak Anda mungkin mencoba menghindari sekolah atau aktivitas lain yang biasanya mereka sukai. Tidak menutup kemungkinan ia juga mengisolasi diri dari keluarga atau temannya yang lain. 

4. Ledakan Emosi 

Jika anak Anda menjadi lebih emosional dari biasanya, Anda wajib waspada. Ledakan emosional ini bisa berupa kemarahan, kesedihan, atau kemurungan. 

Sebagai orang tua yang telah mengetahui betapa persahabatan penting untuk perkembangan anak, Anda dapat mendukung mereka dalam membuat pilihan yang bijak dan membantu mereka menjadi versi terbaik diri sendiri.