<p>Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Untuk gempa vulkanik dangkal tercatat 38 kali dengan amplitudo 3-30 mm dan durasi 5-15 detik. Lalu gempa vulkanik dua kali dengan amplitudo 29-30 mm, S-P 1-1,5 detik, dan durasi 10-20 detik. ANTARA FOTO/Elshinta</p>
Kabar Siger

Anak Krakatau Erupsi, Suara Dentuman Terdengar Hingga Jakarta?

  • Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pukul 22.35 WIB, Jumat malam, 10 April 2020.

Kabar Siger
Sukirno

Sukirno

Author

Jagat media sosial Twitter heboh dengan suara dentuman yang terdengar hingga di Jakarta pada Sabtu, 11 April 2020, dini hari. Diduga, dentuman yang terus terjadi itu adalah suara erupsi Anak Gunung Krakatau.

Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pukul 22.35 WIB, Jumat malam, 10 April 2020.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi Magma Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm.

Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id itu juga menyebutkan aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.

Berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.

PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.

PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.

Warganet melaporkan dari berbagai wilayah telah mendengar suara dentuman sejak Sabtu dini hari. Suara dentuman yang terus terjadi itu terdengar di Jakarta, Depok, Bogor, hingga Bekasi. Padahal, Gunung Anak Krakatau terletak di Selat Sunda. (SKO)