<p>Pasokan bahan bakuPT Enseval Putera Megatrading Tbk. / Dok. Enseval</p>
Industri

Anak Perusahaan Kalbe Farma Bagikan Dividen Sebesar Rp243,77 Miliar

  • Jakarta-Entitas anak PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yakni PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT) membagikan dividen tunai sebesar Rp243,77 miliar atau sebesar 41,99% dari laba bersih pada periode 2019. Berdasarkan surat hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), emiten berkode saham EPMT itu menyetui penggunaan laba bersih perseroan pada periode 2019 sebesar Rp580,62 miliar. “Setiap […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Jakarta-Entitas anak PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yakni PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT) membagikan dividen tunai sebesar Rp243,77 miliar atau sebesar 41,99% dari laba bersih pada periode 2019.

Berdasarkan surat hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), emiten berkode saham EPMT itu menyetui penggunaan laba bersih perseroan pada periode 2019 sebesar Rp580,62 miliar.

“Setiap saham akan mendapat dividen tunai sebesar Rp90 dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku,” tulis Direksi Enseval dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 8 Mei 2020.

Perseroan juga menyisihkan sebesar Rp5,8 miliar untuk dana cadangan. Sementara, sisa dari laba tersebut sebesar Rp331,04 miliar dimasukkan ke dalam akun laba ditahan.

Selain itu, perusahaan dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,86 triliun tersebut juga menyetuji penetapan gaji atau tunjangan bagi anggota dewan komisaris perseroan untuk tahun buku 2020 minimal sama dengan periode sebelumnya, dengan kenaikan tidak melebihi 0,02% dari total penjualan neto pada 2019.

Di sisi kinerja pada kuartal I-2020, perusahaan distributor barang konsumsi dan farmasi ini mencetak kinerja positif dengan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp5,57 triliun atau naik 9,1% year-on-year (yoy).

Meski beban pokok penjualan juga naik 8,8% yoy yakni sebesar Rp4,9 triliun, namun Enseval mampu mengantongi laba kotor sebesar Rp644,64 miliar atau tumbuh 11,8% yoy.

Hal ini membuat perseroan mengalami lonjakan laba bersih hingga 33% yoy, jumlahnya menjadi Rp175,83 miliar. Adapun, perseroan memproyeksikan pertumbuhan bisnis sebesar 6-8% pada akhir tahun ini.