<p>Jaringan pusat perbelanjaan ITC, termasuk ITC Depok adalah properti yang dibangun oleh PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) dari Grup Sinarmas Land / Dok. Perseroan </p>
Industri

Anak Usaha BSDE, Duta Pertiwi Fokus Ekspansi Bisnis Melalui Digitaliasi Mal

  • Emiten properti PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) akan mengembangkan bisnis melalui digitalisasi mal.
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA –  Emiten properti PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) akan mengembangkan bisnis melalui digitalisasi mal.

Head of Investor Relation Christy Grassela mengungkapkan, digital dan e-commerce menjadi hal yang tak terelakkan akibat pembatasan ruang gerak di masa pandemi.

“Kami mengikuti perkembangan, salah satunya bekerja sama dengan platform Tokopedia untuk mendigitalisasi tenant-tenant di mal kami,” ujarnya dalam Public Expose secara daring, Selasa, 7 September 2021.

Seperti diketahui, entitas anak dari PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ini memiliki sejumlah proyek kawasan komersial, seperti ITC di Jabodetabek. Sebut saja ITC Mangga Dua, ITC Cempaka Mas, ITC Roxy Mas, ITC Fatmawati, dan lain-lain. Bisnis ini menjadi bagian dari superblok perseroan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama DUTI Teky Mailoa juga menyebut, saat ini perseroan telah mengembangkan bisnis daring melalui ITC Trade. Menurutnya, inovasi tersebut memiliki keandalan dibandingkan dengan bisnis serupa lainnya.

“Berbeda dengan yang lain, keandalan dari supply barang atau kualitas barang bisa dicek langsung oleh pembeli di offline store kami. Jadi tidak takut terhadap potensi penipuan,” ujarnya.

Jadi, kendati tenant telah digitalisasi dalam platform daring, mereka juga masih memiliki toko langsung yang dapat dikunjungi. Menurut Teky, saat ini terdapat potensi pasar untuk membangun flagship store, meskipun mereka menjual barang secara daring.“Kami sangat memperhatikan kedua segi bisnis tersebut,” ujarnya.

Pembangunan Mal

Selain berekspansi ke penjualan daring, perseroan juga fokus menggarap rencana pembangunan mal yang bekerja sama dengan Kawan Lama Group di Grand Wisata, Bekasi dan Kota Wisata, Cibubur. Diungkapkan, mal akan menjadi daya tarik baru untuk mendorong kegiatan residen dan penjualan. 

Sebagai informasi, sepanjang semester I-2021 prapenjualan atau marketing sales DUTI tercatat sebesar Rp726 triliun. Jumlah ini mencapai 60,5% dari target marketing sales yang ditetapkan, yakni Rp1,2 triliun.

Sementara untuk pencapaian laba, periode ini laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp285,44 miliar. Jumlah ini meroket 81,4% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp196,56 miliar.

Total liabilitas tercatat sebesar Rp4,2 triliun dengan liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,1 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp2,1 triliun. Sementara itu, ekuitas masih tercatat sebesar Rp10,64 triliun.

Pada enam bulan pertama ini, tercatat ada kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp467,37 miliar. Total aset tercatat sebesar Rp14,85 triliun pada semester I-2021, meningkat dari posisi awal tahun sebesar Rp13,75 triliun. Aset lancar tercatat sebesar Rp7,39 triliun dan aset tidak lancar tercatat Rp7,46 triliun.