Anak Usaha DOID Rampungkan Akuisisi Aset Australia Rp1,42 Triliun
- PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak perusahaannya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), telah merampungkan proses akuisisi aset di Australia senilai Rp1,42 triliun
Industri
JAKARTA – Emiten jasa pertambangan batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak perusahaannya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), telah merampungkan proses akuisisi aset di Australia senilai Rp1,42 triliun.
Akuisisi tersebut dilakukan oleh BUMA melalui anak usaha yang baru dibentuk di Australia, yaitu BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), dengan kepemilikan sebesar 100% oleh BUMA.
BUMA Australia telah menyelesaikan akuisisi bisnis usaha jasa pertambangan batu bara milik Downer EDI Limited (Downer) yang saat ini disebut sebagai bisnis Open Cut Mining East (Mining East) di Australia.
- Berkat TKDN, IKM Sektor Hulu Migas Hasilkan Kontrak Hingga Rp11 Triliun 2020-2021
- Dharma Polimetal (DRMA) Optimistis Laba Bersih 2021 Tumbuh Lebih Dari 25 Kali Lipat
- Himpun Dana Awal Rp4,3 Triliun, Erick Bilang Merah Putih Fund Fokus Biayai Soonicorn
Manajemen DOID dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 20 Desember 2021 menyatakan semua persyaratan dalam perjanjian bersyarat yang ditandatangani pada 11 Oktober 2021 kini telah terpenuhi.
“Transaksi yang mencakup transfer atas aset, karyawan, liabilitas imbalan kerja, dan kontrak- kontrak Mining East dari Downer ke BUMA Australia, telah selesai dengan mencerminkan biaya akuisisi sebesar A$139 juta atau setara dengan US$99 juta,” ujar manajemen.
Biaya akuisisi tersebut setara dengan Rp1,42 triliun dengan asumsi kurs Rp14.343 per dolar Amerika Serikat.
Manajemen DOID menyebut, nilai transaksi tersebut menggambarkan material discount dari nilai buku >A$200 juta. Transaksi tersebut didanai sepenuhnya oleh fasilitas pinjaman Bank Mandiri yang dilaksanakan penarikannya pada bulan Juli 2021.
Penyelesaian transaksi tersebut menandai masuknya BUMA ke dalam industri batu bara coking yang akan menjadi langkah pertama BUMA dalam melakukan diversifikasi, serta perluasan di luar Indonesia.
“Hal ini akan memberikan kemampuan bagi BUMA dan perusahaan untuk menjajaki potensi proyek-proyek tambang di masa depan, baik di Indonesia maupun di Australia,” ungkap manajemen.
- 5 Film Terbaik dengan Rating Tertinggi Tahun 2021, Cocok Ditonton Saat Liburan Nataru!
- Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Akan Meningkat pada Awal 2022
- Inilah 5 Tanaman Hias yang Jadi Tren Selama Tahun 2021
Adapun segmen usaha Mining East mencakup tim manajemen yang sangat berpengalaman dan sangat sukses di Australia, sehingga akan melengkapi kemampuan BUMA dan perusahaan. Hal ini juga akan semakin memperkuat kontrak buku perusahaan, dengan penambahan klien Tier 1.
Mining East memiliki kapasitas produksi sekitar 160 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup, di mana sejumlah sekitar 130 juta bcm telah terikat kontrak, dan 10,5 juta ton batu bara, yang digunakan untuk melayani konsesi batu bara termal maupun coking.
Portofolio Mining East ini terdiri dari empat lokasi tambang di Queensland milik pelanggan kelas dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, Mining East mencatat pendapatan tahunan sebesar sekitar A$510 juta.
Selain itu, Mining East juga sedang menjajaki berbagai proyek yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis tersebut di masa mendatang.