Jajaran direksi PT Sinar Eka Selaras dalam konferensi pers paparan publik di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.
Korporasi

Anak Usaha Erajaya (ERAL) Akan Bangun 500 Toko di Tengah Maraknya e-Commerce, Ini Alasannya

  • Direktur Utama Sinar Eka Selaras Djohan Sutanto mengatakan, pihaknya berencana untuk memanfaatkan dana initial public offering (IPO) untuk melakukan ekspansi bisnis dengan membangun 500 toko offline dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), yakni PT Sinar Eka Selaras Tbk, akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ERAL. Perusahaan ini berencana untuk membangun 500 toko baru dalam lima tahun ke depan di tengah maraknya kegiatan berbelanja melalui kanal e-commerce

Direktur Utama Sinar Eka Selaras Djohan Sutanto mengatakan, pihaknya berencana untuk memanfaatkan dana initial public offering (IPO) untuk melakukan ekspansi bisnis dengan membangun 500 toko offline dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Padahal, menurut hasil survei Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023, sebanyak 58,1% masyarakat lebih senang berbelanja melalui kanal online sementara yang lebih berminat berbelanja melalui kanal offline hanya sekitar 21%.

Laporan yang dihimpun oleh Kredivo dan Katadata Insight Center tersebut mengemukakan bahwa proporsi belanja online masih mendominasi preferensi belanja di masa pascapandemi. 

Laporan itu bahkan mencatat bahwa aktivitas belanja dari generasi berusia 36 tahun ke atas terus mengalami pertumbuhan setelah sebelumnya gen-Z mendominasi transaksi di kanal e-commerce.

Kemudian, hasil riset Google Temasek pun memprediksi gross merchandise value (GMV) e-commerce di negara-negara kawasan Asia Tenggara bisa mencapai US$102 miliar atau setara dengan Rp1,53 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.007 per-dolar Amerika Serikat (AS). 

Pengalaman Belanja Offline

Dengan memperhitungkan tren e-commerce yang masih bergeliat, Djohan mengatakan bahwa ERAL tetap akan melakukan ekspansi pembukaan ratusan toko baru di kota-kota besar di Indonesia. 

Pasalnya, menurut pandangan perseroan, Indonesia sendiri merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas dan masih banyak titik-titik daerah yang belum bisa terjangkau oleh layanan offline untuk perdagangan ritel yang ditawarkan ERAL.

Menurut Djohan, konsumen masih membutuhkan pengalaman berbelanja offline. Sebab, walaupun aktivitas belanja online sudah semakin marak dewasa ini, namun pengalaman yang hanya didapatkan melalui aktivitas fisik dengan langsung datang ke toko offline masih dibutuhkan oleh masyarakat.

Ditambah lagi, dengan adanya aktivitas belanja offline, perseroan menilai bahwa pihaknya dapat memberikan nilai-nilai layanan tertentu yang tidak atau kurang didapatkan dari pengalaman belanja online, contohnya edukasi produk terhadap konsumen yang bisa disuguhkan dengan lebih komprehensif sekaligus elaboratif.

“Tapi, kami juga memperkuat sistem online kami dan yang kami sebut dengan omnichannel. Jadi, customer juga bisa mencari produk yang kita pasarkan secara online dan nantinya bisa memilih mau membelinya di mana,” papar Djohan dalam konferensi pers paparan publik PT Sinar Eka Selaras Tbk di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.

Layanan Omnichannel

Untuk diketahui, sebagai perusahaan yang menjadi penyedia solusi ritel dan distribusi multibrand, ERAL memiliki portofolio merek di tiga segmen, yakni aksesoris, internet of things (IoT), serta produk-produk seperti sportswear, fashion dan outdoor.

Menurut Djohan, dengan digenjotnya aktivitas bisnis baik secara online maupun offline, perseroan pun bisa memiliki daya jangkau yang lebih luas di Indonesia. 

Djohan juga mengemukakan bahwa perseroan meyakini daya beli konsumen Indonesia berada di titik yang cukup kuat saat ini karena jumlah masyarakat dengan usia produktif yang dominan dalam demografi Indonesia.

“Kita yakin bahwa kesempatan masih cukup luas tahun ini dan perusahaan juga masih secara agresif menambah jumlah toko ini untuk mendapatkan kesempatan dengan melihat daya beli atau konsumsi Indonesia yang sudah cukup kuat,” pungkas Djohan.

IPO ERAL

Sebagai informasi,  Sinar Eka Selaras akan melangsungkan IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20% saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan, yang mana dalam aksi korporasi ini perusahaan didukung oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Periode penawaran awal alias book building berlangsung pada rentang 14-26 Juli 2023, penawaran umum pada 2-4 Agustus 2023, dan pencatatan saham perdana di BEI akan berlangsung pada 8 Agustus 2023.

Menerbitkan sebanyak 1,03 miliar lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 perlembar dan Rp370-Rp410 perlembar untuk harga penawaran, perseroan menargetkan penghimpunan dana hingga Rp425,37 miliar dalam aksi IPO ini.

Dana yang diperoleh melalui IPO Ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, ekspansi bisnis baru, dan sebagai modal kerja.

Hingga berita ini ditulis, Sinar Eka Selaras telah memiliki berbagai portofolio merek untuk sejumlah segmen produk di sektor  ritel.

Untuk segmen aksesoris, Sinar Eka Selaras membawahi berbagai merek seperti Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, JBL, dan sebagainya.

Sementara itu, di segmen IoT, perseroan membawahi merek-merek seperti DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway, dll, sedangkan di segmen sportswear, fashion, dan outdoor, Sinar Eka Selaras membawahi merek seperti JD Sports, ASICS, dan Urban Adventure.

Hingga akhir 2022, Sinar Eka Selaras mencetak pendapatan Rp3,04 triliun dengan pertumbuhan tahunan di rentang 2020-2022 sebesar 24,11%.

Pencapaian tersebut diperoleh melalui penjualan lewat 28 monobrand store, 36 toko multibrand store, 56 distribution centre, serta toko resmi di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Untuk laba bersih, perseroan mencatat angka sebesar Rp184 miliar dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 58,6% pada rentang 2020-2022.

Djohan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memperluas portofolio brand internasional di sektor-sektor yang menjadi fokus perseroan dan hal tersebut diharapkan dapat mendongkrak kinerja ke depan.