Jalan Tol Bandara Kertajati resmi dibuka untuk umum bertepatan dengan peringatan Hari Jalan setiap tanggal 20 Desember  yang diputuskan Kementerian PUPR / Jasamarga.com</p>
Korporasi

Anak Usaha Jasa Marga Tarik Kredit Jumbo Rp3,8 Triliun dari BCA, Untuk Apa?

  • Anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Jasa Marga Surabaya-Mojokerto (JSM) menarik kredit jumbo Rp3,8 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Korporasi

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - Anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Jasa Marga Surabaya-Mojokerto (JSM) menarik kredit jumbo Rp3,8 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Fasilitas kredit ini dialokasikan JSM untuk pembiayaan kembali kredit eksisting sekaligus peningkatan layanan di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.

Direktur Bisnis Jasa Marga Agus Setiawan menjelaskan akan ada peningkatan layanan teknologi di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Peningkatan teknologi ini diharapkan menjadi solusi untuk efisiensi pengeluaran di JSM.

“Kami menyambut baik pembiayaan ini, dan akan digunakan sebaik mungkin untuk operasional dan pengembangan teknologi di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto," ucap Agus dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 Oktober 2021.

Jalan Tol Surabaya-Mojokerto memiliki total panjang 36,27 kilometer (km). Jalan tol ini terdiri dari empat seksi, yakni  Seksi IA Waru-Sepanjang (2,3 km), Seksi IB Sepanjang-WRR (4,3 lm), Seksi II WRR-Driyorejo (5,1 km), dan Seksi III Driyorejo-Krian (6,1 km).

Untuk diketahui, PT JSM merupakan perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh Jasa Marga (55,515) dan PT Astra Infrastruktur (44,49%). Sang pemegang saham mayoritas, Jasa Marga, diketahui tengah aktif divestasi pada tahun ini. 

Divestasi Anak Usaha

Sebelumnya, emiten bersandi JSMR melepas 14% sahamnya di anak usaha PT Marga Lingkar Jakarta pada akhir Juni 2021. Hal ini berimplikasi pada peningkatan pendapatan JSMR pada semester I-2021.

Secara keseluruhan, pendapatan JSMR merangkak naik dari Rp6,77 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp6,88 triliun pada semester I-2021.  Pendapatan itu terdiri dari segmen jalan tol Rp5,32 triliun, pendapatan usaha lainnya Rp410,26 miliar dan pendapatan konstruksi Rp1,23 triliun.

Sementara itu, Emiten pelat merah ini berhasil memompa laba bersih 709.25% dari Rp105,73 miliar pada akhir semester I-2020 menjadi Rp855,63 miliar pada semester I-2021.

Divestasi ini mempengaruhi posisi aset perseroan yang susut pada semester I-2021. Total aset JSMR menurun 1% dari Rp104,08 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp103,04 triliun pada semester I-2021.

Total liabilitas jangka pendek, yang meliputi utang usaha, utang kontraktor, utang pajak, hingga utang bank secara kumulatif susut menjadi Rp12,71 triliun dari sebelumnya Rp14,98 triliun. Adapun liabilitas jangka panjang JSMR hanya naik tipis menjadi Rp64,99 triliun dari sebelumnya Rp64,38 triliun pada semester I-2020.

Kendati demikian, total liabilitas JSMR tetap berkurang dari Rp79,31 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp77,72 triliun pada semester I-2021. Ekuitas JSMR hingga akhir Juni 2021 ini parkir di level Rp103,04 triliun. Angka ini turun tipis dibandingkan semester I-2020 yang sebesar Rp104,08 triliun.