Mitrabara Adiperdana (MBAP)
Korporasi

Anak Usaha Mitrabara Adiperdana Dapatkan Kredit Jumbo Rp793 Miliar dari OCBC NISP

  • Anak usaha PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), berhasil memperoleh kredit jumbo dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Dana ini akan dimanfaatkan untuk melakukan diversifikasi bisnis perseroan ke sektor non-batu bara.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Malinau Hijau Lestari (PT MHL), anak usaha PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), berhasil memperoleh kredit jumbo dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) senilai US$51,24 juta, setara dengan sekitar Rp793,73 miliar dengan kurs jisdor Rp15.489 per dolar AS.

Berdasarkan publikasi keterbukaan informasi, besaran pinjaman dan jumlah pokok yang dikucurkan oleh NISP untuk entitas MBAP ini sebesar US$49,74 juta, sedangkan transaksi derivatif (FX) sebesar US$1,5 juta.

Corporate Secretary MBAP Chandra mengatakan bahwa pinjaman tersebut akan dimanfaatkan untuk melakukan diversifikasi bisnis perseroan ke sektor non-batu bara. Fokusnya adalah pada pembangunan pabrik pelet kayu (wood pellet) oleh PT Malinau Hijau Lestari.

"Sejalan dengan rencana diversifikasi MBAP melalui salah satu anak usahanya, PT MHL berencana untuk membangun pabrik pelet kayu di Malinau, Kalimantan Utara," ujar Chandra dalam keterbukaan informasi pada Senin, 25 Desember 2023. 

Chandra menambahkan PT MHL berencana memanfaatkan fasilitas pinjaman dari NISP untuk melakukan pembelian mesin-mesin dan peralatan dari vendor guna mendukung pembangunan pabrik pelet kayu. 

Sebagai informasi, PT MHL adalah perusahaan sektor perkebunan dan penguasaan hutan yang merupakan entitas anak usaha MBAP melalui PT Mitra Malinau Energi dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%.

Kinerja MBAP

Dilihat dari kinerja keuangannya, MBAP mencatat pendapatan sebesar US$167,98 juta atau sekitar Rp2,6 triliun pada kuartal III-2023. Angka pendapatan ini mengalami penurunan sebesar -54,11% secara year-on-year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang mencapai US$366,06 juta.

Meskipun perseroan hanya memiliki satu segmen operasi, yaitu penambangan, jasa penambangan, dan perdagangan batu bara, namun secara geografis, penjualan dominan terjadi di Korea Selatan dengan nilai US$45,19 juta, diikuti oleh Indonesia sebesar US$37,37 juta, China US$26,27 juta, dan Polandia sebesar US$5,2 juta.

Selain itu, beban pokok pendapatan MBAP berhasil ditekan menjadi US$122,14 juta, berkurang dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$131,53 juta.

Akibatnya, laba bersih MBAP mengalami penurunan signifikan sebesar 84,84% yoy, mencapai US$24,6 juta atau sekitar Rp381,03 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang mencapai US$162,36 juta.