Ilustrasi surat utang (obligasi) korporasi dan global bonds / Shutterstock
Pasar Modal

Analis BNI Sekuritas Prediksi Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp120 T di Tahun 2022

  • Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe mengatakan, potensi penerbitan obligasi korporasi masih atraktif. Sementara itu, BNI Sekuritas mencatat total obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 adalah Rp137 triliun.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Analis PT BNI Sekuritas memprediksi penerbitan obligasi korporasi bisa mencapai Rp120 triliun di tengah tekanan inflasi.

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe mengatakan, potensi penerbitan obligasi korporasi masih atraktif. 

“Penerbitan obligasi korporasi hingga akhir tahun 2022 masih akan ramai, didominasi oleh sektor finance, khususnya multifinance,”  ujar Amir kepada awak media di Jakarta, Kamis, 30 Juni 2022.

Amir menambahkan, sampai dengan akhir tahun, yield (imbal hasil) obligasi korporasi diprediksi berada di kisaran 7,59% dan bisa mencapai 7,7%-7,8% pada kondisi tertentu.

Meski demikian, menurut Amir, berbagai tekanan akan mewarnai penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Salah satunya potensi volatilitas yang masih akan terlihat di kuartal III-2022, yang dipicu oleh kenaikan suku bunga. 

Oleh karena itu, Amir pun mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) adalah suatu hal yang harus diwaspadai.

"Yang masih harus diwaspadai adalah kenaikan suku bunga The Fed. Ini akan berpengaruh pada aliran pasar. Sentimen dari dalam negeri masih ada suku bunga Bank Indonesia (BI) yang berpotensi naik pada kuartal III tahun ini," kata Amir.

Menurut Amir, tren suku bunga global dan risiko inflasi berdampak kepada menurunnya minat penerbit obligasi untuk merilis surat utang. Akibatnya, korporasi-korporasi pun cenderung menahan diri untuk menerbitkan surat utang.

"Di tengah kondisi yield yang tertekan, kami melihat kesempatan karena saat yield-nya naik, investor jangka panjang banyak menguasai market. Biasanya, momen seperti ini akan dimanfaatkan untuk masuk ke government bond," ungkap Amir.

Sementara itu, total obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 adalah Rp137 triliun.