Analisis Saham Japfa (JPFA) Usai Mencatat Kerugian
- Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diperkirakan bakal mencatatkan penurunan kinerja secara terbatas usai melaporkan kerugian pada kinerja keuangannya.
Pasar Modal
JAKARTA – Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diperkirakan bakal mencatatkan penurunan kinerja secara terbatas usai melaporkan kerugian pada kinerja keuangannya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni mengatakan ada beberapa faktor yang menyebakan saham JPFA melemah terbatas, di antaranya kenaikan harga tepung kedelai dan harga ayam broiler dan DOC yang lemah sudah berlalu.
“Meskipun laba bersih yang buruk selama dua kuartal terakhir, kami memperkirakan limited downside untuk JPFA ke depannya,” ujarnya melalui riset yang diterima Selasa, 2 Mei 2023.
Menurutnya, ada beberapa tanda positif di pasar, seperti sedikit pemulihan harga DOC sejak bulan Maret 2023, harga broiler yang berangsur membaik sejak pertengahan April dan harga soybean meal internasional yang melemah.
- Harga BBM Non Subsidi di SPBU Pertamina Turun, Simak Daftarnya
- KAI Catat 44 Ribu Orang Tiba di Jakarta pada Gelombang Arus Balik
- Jasa Marga Raih Laba Rp497,6 miliar pada Kuartal I-2023
“Selain itu, kami percaya bahwa semester II-2023 akan menghadirkan prospek permintaan ayam yang lebih baik di Indonesia mengingat pemilihan umum yang akan datang pada awal tahun 2024,” paparnya.
Sementara itu, perseroan melaporkan rugi bersih triwulanan lainnya sebesar Rp250 miliar dengan membukukan marjin rugi operasional sebesar 0,5% pada kuartal I-2023 yang merupakan penurunan signifikan dari OPM sebesar 2,8% pada kuartal IV-2022 dan 8,1% pada kuartal I-2022.
Emma menilai, kompresi marjin pada kuartal tersebut terutama disebabkan oleh tingginya biaya bahan baku yang terus berlanjut, yang berdampak pada biaya produksi, serta daya beli konsumen yang lebih rendah karena tekanan inflasi, sehingga sulit bagi perusahaan untuk menyesuaikan harga jual rata-ratanya.