Korea Utara luncurkan delapan rudal balistik sekaligus dan dikhawatirkan akan kembali meningkatkan ketegangan dengan Korea Selatan.
Dunia

Ancam Kawasan, Korsel Minta ASEAN Dorong Denuklirisasi Korut

  • Program nuklir dan rudal yang terus berkembang di Korea Utara (Korut) dianggap sebagai ancaman langsung bagi negara-negara anggota ASEAN.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Program nuklir dan rudal yang terus berkembang di Korea Utara (Korut) dianggap sebagai ancaman langsung bagi negara-negara anggota ASEAN. Pandangan tersebut disampaikan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menjelang KTT ke-43 ASEAN yang dibuka Selasa 5 September 2023. 

Yoon menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara tertulis sebelum kunjungannya ke Jakarta untuk menghadiri serangkaiann KTT terkait ASEAN. Dia mengajukan kerja sama yang lebih erat dengan wilayah tersebut untuk mengatasi ancaman Korut.

Dilansir dari Yonhap News Agency, Selasa 5 September 2023, Yoon dijadwalkan berangkat ke Indonesia pada Selasa. Setelah itu dia berencana terbang ke India untuk mengikuti pertemuan G20. “Provokasi rudal dan ancaman nuklir Korea Utara yang meningkat menimbulkan risiko langsung bagi eksistensi negara-negara ASEAN,” kata Yoon.

Yoon mendorong persatuan di antara negara-negara ASEAN untuk menanggapi ancaman tersebut dengan tegas. Hal itu dengan tujuan utama mencapai denuklirisasi Korea Utara. Yoon juga menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di wilayah Indo-Pasifik

Dia menyatakan hal itu memiliki keterkaitan langsung dengan perdamaian dan stabilitas global. Yoon mengajukan agar kerja sama trilateral antara Korea Selatan, China, dan Jepang dihidupkan kembali. Dia berharap kerja sama antara ASEAN dan tiga mitra dialog di Asia Timur laut ini akan semakin kuat.

Yoon menekankan komitmen Korea Selatan untuk memperluas dukungan terhadap wilayah ASEAN. “Kami akan berbagi pengalaman Korea Selatan, yang berhasil mencapai perkembangan ekonomi dalam waktu yang sangat singkat, dengan negara-negara ASEAN,” kata Yoon.